Kapal feri sejenis roro ini tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) pada 18 Juni 2018, karena cuaca buruk dan muatan berlebihan.
Peristiwa terjadi ketika KM Sinar Bangun berlayar dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tigaras. Jumlah korban sebanyak 188 orang di mana diperkirakan tiga orang tewas, 21 cedera, dan 164 hilang (dipastikan meninggal dunia).
Pelayaran tersebut dianggap ilegal karena tidak memiliki manifes dan surat izin pelayaran. Pada 21 Juni 2018, polisi menangkap dan menetapkan Nahkoda Kapal Situa Sagala sebagai tersangka.
Kejaksaan belum terima penyempurnaan berkas perkara KM Sinar Bangun. "Kekurangan berkas perkara berupa syarat formil dan materil, harus dipenuhi oleh penyidik," ujar Sumanggar Siagian.
Idrus Marham serahkan santunan korban KM Sinar Bangun. Mensos menegaskan, pihaknya tidak membutuhkan data manifes, yang penting ada surat dari kepala daerah mengenai identitas korban.
Tragedi KM Sinar Bangun, Polda Sumut libatkan saksi ahli kapal tenggelam. “Kehadiran saksi ahli sangat diperlukan untuk memberikan bahan masukan kepada penyidik yang tengah melakukan penyidikan,” kata AKBP MP Nainggolan.
Jasad tak mengapung, forensik: korban terjebak dalam KM Sinar Bangun. "Korban itu ada di dalam kapal, berarti dia di dalam ruangan. Kalau di dalam ruangan itu kan gak mungkin keluar," kata Djaja Surya Atmadja.
Rintihan anak bangsa di Danau Toba. Mengapa pencarian korban KM Sinar Bangun diselesaikan secepat ini? Sementara beberapa tahun lalu pencarian korban Airasia bisa berlangsung sampai berbulan-bulan? "Akh!"
Tabur bunga, tim pencari KM Sinar Bangun kemasi peralatan. Ratusan umat Kristiani mengadakan kegiatan kebaktian bersama di kompleks dermaga, sedangkan umat Islam menggelar shalat gaib di perbukitan sekitar pelabuhan.
Lima keluarga korban KM Sinar Bangun pingsan. Air mata tumpah saat anggota keluarga korban mengikuti kebaktian dan doa bersama di tepi Pelabuhan Tigaras.
Pencarian KM Sinar Bangun diperpanjang, relawan GMKI bantu keluarga korban. “Relawan melakukan aktifitas di dapur umum dan melakukan trauma healing di malam hari,” kata Martin Siahaan.
Warga Simalungun antusias ke TPS, ratusan tim pencari Sinar Bangun golput. "Kami langsung ke huma (ladang), makanya pagi-pagi sudah datang ke TPS," kata Hotden Sinaga.
103 warga Simalungun-Siantar korban, Pemkab minta perpanjang pencarian. “Karena masih minimnya jumlah penumpang yang ditemukan, kami mengharapkan Basarnas memperpanjang lagi masa pencarian,” kata JR Saragih.
Cuaca cukup bagus, tiga helikopter bantu cari penumpang KM Sinar Bangun sejak pukul 07.00 WIB. "Kondisi cuaca cukup bagus, mudah-mudahan bisa memberikan hasil terbaik," ucap Riyadil.
KM Sinar Bangun raib, sulitnya pastikan jumlah korban. Sempat muncul perkiraan jumlah penumpang sebanyak 206 orang. Akhirnya disepakati sebanyak 188 orang.
KM Sinar Bangun, Basarnas tambah tiga hari waktu pencarian korban. Sementara itu, polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.