103 Warga Simalungun-Siantar Korban, Pemkab Minta Perpanjang Pencarian

103 warga Simalungun-Siantar korban, Pemkab minta perpanjang pencarian. “Karena masih minimnya jumlah penumpang yang ditemukan, kami mengharapkan Basarnas memperpanjang lagi masa pencarian,” kata JR Saragih.
Keluarga penumpang KM Sinar Bangun berdoa saat melaksanakan ibadah di posko Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/6/2018). Doa bersama tersebut memohon kepada Tuhan agar penumpang KM Sinar Bangun segera ditemukan. (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)

Simalungun, (Tagar 26/6/2018) – Basarnas telah memperpanjang masa pencarian sejak KM Sinar Bangun yang tenggelam pada 18 Juni 2018. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun meminta Basarnas memperpanjang lagi proses pencarian kapal dan penumpang di perairan Danau Toba.

“Karena masih minimnya jumlah penumpang yang ditemukan, kami mengharapkan tim gabungan yang dikoordinir Basarnas memperpanjang lagi masa pencarian,” kata JR Saragih di Pelabuhan Tigas, Kabupaten Simalungun, Selasa (26/6).

Apalagi, menurut dia sebagaimana dirilis Antara, ada sekitar 103 warga Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar yang diduga menjadi penumpang dan ikut tenggelam bersama KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.

“Data itu diketahui dari data penumpang yang dicocok dengan data tim gabungan,” ujar JR Saragih.

Secara kelembagaan, menurut dia, Pemkab Simalungun siap membuat surat agar Basarnas dapat memperpanjang proses pencarian. Makanya, untuk menjajaki kemungkinan perpanjangan, pihaknya berupaya mengikuti rapat evaluasi tim gabungan, sekaligus mengetahui kendala dan tindakan yang dapat dilakukan dalam perpanjangan.

Korban Tak Lapor

Sementara itu, sebelumnya tim gabungan Basarnas menduga ada penumpang KM Sinar Bangun yang selamat namun tidak melapor ke posko terpadu.

“Berdasarkan operasi yang dilakukan Basarnas, ternyata ada indikasi korban lain yang selamat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riyadil Akhir Lubis di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa.

Namun, dia mengakui, pihaknya tidak mengetahui alasan yang tepat sehingga korban yang selamat itu tidak melapor ke posko yang telah disiapkan.

Untuk itu, pihaknya meminta korban KM Sinar Bangun yang selamat untuk melapor dan membuat pernyataan dari kepolisian.

Adapun Koordinator SAR Parapat Torang Hutahean yang menjadi perwira operasi pencarian mengatakan, kondisi itu bisa saja terjadi karena penumpang yang selamat takut untuk melapor.
"Nanti akan dikoordinasikan dengan polres," kata Torang Hutahean. (yps)

Berita terkait