Ayah Bunda Tenggelam, Kelucuan Alif Pengobat Duka

Ayah bunda tenggelam, kelucuan Alif pengobat duka. Garis keturunan mereka nyaris habis. "Hanya tinggal si Alif.”
Keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun memanjatkan doa sebelum salat gaib di Dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (3/7/2018). Operasi SAR gabungan pencarian korban KM Sinar Bangun dinyatakan selesai dan hingga kini sebanyak 164 korban masih dinyatakan hilang. (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Cuaca di sekitaran Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (3/7), cerah. Danau Toba tetap menampilkan keindahannya.

Keluarga per keluarga, dalam kelompok besar, meramaikan perbukitan di sekitarnya. Mereka mengisi kursi-kursi plastik yang telah disiapkan di bawah tenda.

Tumpukan bunga dalam kemasan kantong plastik kecil berjajaran di meja. Ada juga dalam bentuk rangkaian, ikatan sejumlah tangkai. Bunga ini untuk ditabur di perairan Danau Toba.

Di sudut lain, sejumlah buku Yasin disediakan. Sajadah dibentangkan di atas tikar, juga ada tempat berwudu, persiapan untuk menunaikan salat gaib.

Tabur Bunga Tenggelamnya KM Sinar BangunKeluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun memanjatkan doa dalam prosesi tabur bunga di kawasan titik tenggelamnya kapal di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin (2/7/2018). (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun yang punya hajatan. Ritual keagamaan, Islam dan Kristen, memanjatkan doa untuk ketenangan arwah dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Alif Septian asik mengisap jari tangannya di mulut dalam gendongan. Lebih suka dari kompeng. Ketika dilepas, dimasukkan lagi. Dilepas lagi, kedua tangannya bereaksi. Seakan protes.

Tingkah lucu bayi yang masih berusia menjelang tujuh bulan itu menjadi perhatian, membuat gemas orang yang melihatnya. Gemas yang diwarnai haru mendalam atas nasib yang menimpa kedua orangtuanya, khususnya kakek dan neneknya, Muhammad Saleh (51) dan Muntia (50).

Ayah Alif, Donni Septian (28) dan ibundanya Airinsyah (29), dua dari 164 penumpang KM Sinar Bangun 6 yang belum ditemukan saat tenggelam di perairan Danau Toba, Senin, 18 Juni 2018 pukul 17.10 WIB.

Duka Saleh dan Muntia makin mendalam. Juriko (23) bersama istrinya Suyeni (21) dan anaknya Riki Dirgantara (3) turut dalam musibah memilukan itu.

Juriko adik dari Donni, hanya dua bersaudara, pergi berlibur merayakan Lebaran 2018 ke Kabupaten Samosir, bersama kerabatnya berjumlah enam orang.

Malang, kapal KM Sinar Bangun 6 yang ditumpangi dari Pelabuhan Simanindo Samosir menuju Pelabuhan Tigaras Simalungun pada 18 Juni 2018 terbalik dan tenggelam menjelang 1 mil dari tujuan.

Pemerintah melalui Basarnas dan instansi lainnya dengan peralatan berteknologi tinggi bergabung melakukan upaya pencarian dan pertolongan.

Sampai hari ke-14 yang menjadi akhir pencarian di Danau Toba, mereka belum ditemukan. Bukan mereka saja, ada 158 penumpang lainnya yang bernasib sama.

Atas kuasa Allah, ada 18 penumpang yang selamat. Begitu pula nakhoda dan dua anak kapal. Tiga penumpang lainnya ditemukan meninggal.

Pasangan suami istri, warga Huta (Kampung) Manik Huluan, Nagori (Desa) Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara itu, syok.

Awalnya tidak mampu menerima kenyataan pahit yang menyedihkan itu. Bahkan mempertanyakan ketetapan yang telah terjadi pada anaknya dan diri mereka kepada Allah.
Garis keturunan mereka nyaris habis. "Hanya tinggal si Alif ini," sebutnya lirih.

Mereka juga mengaku sering menitiskan air mata saat memandang cucunya yang sedang tidur pulas, terharu dengan ketidakrewelannya dan nasibnya kelak.

Saleh mengaku masih merasakan adanya beban berat bila Alif nantinya menanyakan keberadaan orangtuanya dan reaksi dari cucu semata wayangnya itu. Sekarang ini, Alif menjadi penghibur duka.

Entah bagaimana perasaannya kelak ketika sudah besar.

Anak Pemkab Simalungun

Syukur, dalam kesedihan itu, sanak keluarga dan tetangga memberikan semangat dan penghiburan, mengingatkan akan kuasa Allah yang telah menjalankan takdir atas diri hamba-Nya.

Harapan baru juga datang, saat Bupati Simalungun JR Saragih berkunjung ke rumah dan berjanji memberikan bantuan biaya untuk Alif sebesar Rp 1 juta setiap bulan dari anggaran pemerintah.

"Alif menjadi anak Pemkab Simalungun, dan biaya tetap berjalan selama saya menjabat sebagai bupati," kata JR Saragih.

Tabur Bunga Tenggelamnya KM Sinar BangunMenko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) didampingi mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung (kanan) dan Bupati Simalungun JR Saragih (tengah) menabur bunga untuk korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatra Utara, Senin (2/7/2018). (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Untuk memberikan semangat baru bagi pasangan Saleh dan Muntia, Bupati menyerahkan uang Rp 50 juta untuk pembuatan balai pertemuan desa mengabadikan nama Alif.

Tenggelamnya kapal penumpang kayu itu merupakan tragedi bagi Pemerintah, keluarga korban, dan elemen masyarakat dari Kabupaten Simalungun, Batubara, Kisaran, Labuhan Batu Selatan, Kota Pematangsiantar, Binjai, Aceh Tamiang, dan Pekanbaru Riau.

Anggota keluarga dari daerah-daerah itu terdata sebagai penumpang KM Sinar Bangun yang ingin kembali ke rumah masing-masing usai menikmati liburan di Samosir "Negeri Indah Kepingan Surga".

"Sedikitnya 84 warga kami ada di dalam kapal tersebut," kata Bupati Simalungun seperti dikutip Antara.

Pemkab akan berkoordinasi dengan PT Jasa Raharja, Kementerian Sosial untuk pensegeraan pembayaran klaim asuransi dan dana santunan, termasuk dari pemerintah setempat.

Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sekawasan Danau Toba bertekad melakukan pembenahan, penataan, dan pengaturan, serta penerapan tegas angkutan air demi keselamatan penumpang, supaya tragedi tidak terulang kembali kejadian yang sama.

Terhitung ada tujuh tragedi tenggelamnya kapal motor di perairan Danau Toba. Pada tahun 1955 meninggal 55 orang, 1986 (empat pelajar), 1987 (23 orang), 1997 (70 orang), 2013 (empat hilang), 2016 (dua luka parah), dan 2018 tiga meninggal, 164 hilang. (Waristo/yps)

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu