Sebelum divonis hukuman mati, polisi termasuk kerepotan menangkap Aman Abdurrahman, pentolan jaringan teroris Jamaan Ansharut Daulah (JAD). Pasalnya, mantan pendakwah ini dikenal licin seperti belut. Cerdik seperti kancil, dalam membaca situasi. Tak heran, selama pengejaran polisi mengakui sulit melacak keberadaannya.
Menurut pengakuan mantan pelaku teroris, Aman dikenal sosok lelaki pendiam. Tapi dalam urusan membangun jaringan teroris, dia patut diacungi jempol. Setiap anggota baru yang direkrut pasti militan, taat perintah aturan komando. Sebab, pentolan JAD ini mempunyai talenta tentang doktrin ideologi Jihad.
Dibawah kepemimpinannya, Aman bersama anak buahnya juga ikut mendeklarasikan JAD berafiliasi dengan jaringan teroris internasional ISIS. Kepolisian mencatatnya terbukti salah sebagai sutradara pengeboman dibeberapa tempat. Terakhir, dia menjadi dalang ledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Bukan pertama kalinya Pentolan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia ini didakwa dengan kasus terorisme. Sebelumnya, ia telah menjadi langganan tahanan dengan kasus serupa.
Aman Abdurrahman nyatakan tidak takut hadapi vonis mati. "Mau vonis seumur hidup atau kalian vonis mati, silakan. Jangan ragu atau berat hati,” tantangnya.
Sidang Aman Abdurrahman, personel Brimob sempat mengokang senjata. Setelah diselidiki, ternyata ledakan itu berasal dari drum bekas di lokasi proyek depan PN Jakarta Selatan, hanya bentuk kecelakaan kerja biasa.
Pengacara akui Aman-ISIS punya hubungan, Prasetyo: eksekusi mati tunggu waktu. “Ini lagi bulan puasa, sebaiknya tidak membahas eksekusi mati," kata Jaksa Agung HM Prasetyo.
Tak punya wewenang, Gerindra serahkan Aman Abdurrahman sepenuhnya kepada proses hukum. “Kita tidak memiliki kewenangan untuk menilai terhadap kewenangan terhadap Aman Abdurrahman,” kata Muhammad Syafii.
Bamsoet: DPR dukung JPU tuntut hukuman Aman Abdurrahman seberat-beratnya. “Menurut saya apa yang sudah dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di PN Jakarta Selatan, DPR memberikan apresiasi dan mendukung keputusan itu,” ujar Bamoset.
Foto-foto sidang terdakwa teroris mom Thamrin Aman Abdurrahman. Mengenakan baju koko panjang berwarna abu-abu serta peci dengan warna senada, Aman terlihat santai.
Pengacara 'keukeuh' Aman Abdurrahman bukan dalang bom Thamrin dan Kampung Melayu. “Tak ada kaitan Ustad Aman dengan bom Thamrin, Kampung Melayu, dan bom Samarinda," tukas Asrudin.
Terbukti lakukan tindakan terorisme, jaksa tuntut mati Aman Abdurrhaman. "Menuntut majelis hukum untuk menjatuhkan pidana pada terdakwa pidana mati," ujar JPU, Mayasari.
Sidang tuntutan tersangka bom Thamrin dijaga ketat. Terdapat banyak personel anggota kepolisian yang dilengkapi rompi anti peluru dan senjata laras panjang untuk memperketat pengamanan jalannya sidang.