Mengenal Saham Syariah dan Cara Investasinya

Dalam syariah Islam, saat melakukan transaksi orang yang bersangkutan harus mencatatnya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Setelah munculnya bank syariah atau reksa dana syariah, beberapa diantara Anda mungkin bertanya-tanya, apakah investasi saham, ada juga yang menerapkan kaidah syariah dan halal?

Iwan Pontjowinoto, Co-Founder ZAP Finance, dalam unggahan Youtube ZAP Finance TV menggambarkan proses jual beli saham yang sesuai syariah.

Pertama ialah perusahaan tersebut melakukan penerbitan saham atau emisi yang dilakukan di bursa. Setelah menjadi perusahaan IPO, saham dapat dijual dengan harga yang telah ditentukan melalui proses penentuan harga pasar. Di dalamnya termasuk nominal dan harga penawaran perdananya.

Setelah itu, jual beli saham dapat terjadi dan tempatnya di bursa dengan cara lelang. Jika harganya cocok, maka terjadilah investasi. Dalam syariah Islam, saat melakukan transaksi orang yang bersangkutan harus mencatatnya.

Jadi, saham adalah kepemilikan bersama atas suatu usaha. Bukan jual beli kertas. Setiap orang memang memiliki tujuan keuangan, tapi cara mendapatkannya harus sesuai syariah. Jika saham dipahami sebagai jual beli kertas dan koin maka tidak akan jauh beda dengan judi.

Untuk mengetahui saham yang Anda beli sesuai syariah atau tidak, ketahui terlebih dahulu dengan cara-cara di bawah ini.


1. Pahami perusahaannya

Ketahui saham yang Anda beli dengan melihat kegiatan usaha perusahaan tersebut. Hindari membeli saham dari perusahaan yang mengelola atau memproduksi barang atau jasa yang haram dalam Islam. Termasuk produsen makanan dan minuman tidak halal.

Ketahui cara kerja perusahaan tersebut. Tidak semua perusahaan yang produknya halal, cara kerjanya juga sama halalnya. Misalnya perusahaan jasa perbankan yang memberikan laba kecil namun bunganya terlalu besar, itu tidak dibenarkan.

Selain itu, sumber dana perusahaan tersebut juga tidak boleh berasal dari pencucian uang dan pinjaman uang dengan bunga yang tinggi. Terakhir, perusahaan harus mampu memenuhi akad saat menerbitkan efek


2. Tentukan jangka waktu kepemilikan saham

Investor dibebaskan untuk menjual saham kapan pun itu. Namun seorang tokoh dalam bidang investasi, Warren Buffet mengatakan jangan membeli saham jika Anda tidak siap untuk menginvestasikannya selama 20 tahun.


3. Pahami nilai dari saham yang akan dibeli

Hindari membeli saham karena mengikuti apa yang sedang tren di pasar. Cara mengetahui nilai suatu saham ialah melihat valuasinya dengan mencari tau informasi yang benar.

Hindari 3 kegiatan ini agar terhidar dari penilaian valuasi yang salah:

• Gharrar adalah informasi yang bisa terbias sehingga merugikan.

• Maysir adalah membeli harga saham terlalu tinggi yang berisiko saat dijual kembali karena harga tidak kembali naik.

• Ghabn adalah memperjualbelikan sesuatu yang belum memiliki harga pasar.


4. Bijaksana dalam membeli saham

Naik turunnya harga saham memberikan kesempatan bagi investor yang cerdas untuk membeli dengan bijaksana saat harga turun jauh dan menjualnya dengan bijaksana saat harga naik, begitu kata Benjamin Graham.

Maka manfaatkan fluktuasi harga saham sesuai syariah dengan menghindari proses transaksi saham yang dilarang seperti cornering, margin trading, dan lain-lain. []

(Sekar Aqillah Indraswari)


Baca Juga

Berita terkait
4 Langkah Mudah Investasi Saham Syariah
Perdagangan saham syariah memastikan bahwa dalam pelaksanaannya tidak ada unsur riba seperti yang dilarang oleh syariat agama.
4 Kriteria Trading Saham Syariah yang Ditetapkan OJK
Trading saham ini cock untuk trader yang ingin melakukan jual beli saham namun khawatir transaksi tersebut bercampur dengan unsur riba.
Cara Membeli Saham di Pasar Modal Syariah
Beberapa perusahaan sekuritas bahkan memiliki aplikasi di ponsel sehingga memudahkan investor melakukan trading kapan saja dan di mana saja.
0
Skytropolis Indoor Theme Park Pass, Apa saja yang Bisa Kamu Coba?
Malaysia banyak menjadi tujuan wisatawan Indonesia yang ingin berlibur ke luar negeri. Selain dekat, pemandangannya yang cantik.