Istilah golongan putih (golput) di Indonesia berawal dari gerakan mahasiswa dan pemuda dalam memprotes Pemilu 1971.
Golput dicetus oleh Imam Waluyo pada 3 Juni 1971, namun tokoh yang terkenal dalam memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman.
Aksi tersebut bukan untuk mencapai kemenangan politik, tapi menimbulkan tradisi adanya jaminan perbedaan pendapat dengan penguasa dalam situasi apa pun.