Psikolog UI Beberkan Alasan Seseorang Pilih Golput di Pemilu

Silang pendapat antara kelompok golput dan anti-golput kembali nyaring terdengar jelang Pilpres 2019.
Ilustrasi (Foto: unsplash.com)

Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Silang pendapat antara kelompok orang yang tidak memilih atau golongan putih (golput) dan anti-golput kembali nyaring terdengar jelang Pilpres 2019. Namun, tahukah kenapa seseorang mantap memilih golput?

Psikolog Universitas Indonesia (UI) Rosmini menjelaskan seseorang memilih golput dikarenakan apatis. Itu karena tak merasa ada hal yang luar biasa dari sosok calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2019.

"Jadi cenderung apatis aja. Mereka berpikir gak penting banget. Apalagi kalau ada juga yang gak memilih, karena gak melihat sesuatu yang luar biasa dari kedua paslon. Jadi dia merasa ini bukan pilihan yang saya harapkan, yang satu juga bukan. Jadi ya udah terserah aja," kata Rosmini saat dihubungi Tagar News, Kamis (21/3).

Dia juga menilai, seseorang memilih golput karena tidak melihat manfaat dari masa-masa kontestasi Pilpres. Pemilih dianggapnya tidak merasakan efek langsung dari pencoblosan.

"Orang itu kadang-kadang tidak memilih karena merasa tidak ada dampak atau efeknya. Saya memilih, atau tidak memilih, ya tidak ada efeknya ke saya secara langsung," lanjutnya.

Pada dasarnya, lanjut Rosmini, pemilih golput menilai pasangan capres dan cawapres hanya mengobral janji-janji kepada masyarakat. Dari situ kecurigaan akan realisasi janji tidak terpenuhi membuncah sehingga golput menjadi pilihan.

"Kadang-kadang pada waktu janji-janji banyak. Tapi pada waktu pelaksanaannya gak ada. Krisis ekonomi juga makin heboh sehingga mereka melihat saya memilih siapapun apa akan berdampak, kan banyak orang yang diPHK sekarang, perusahaan juga banyak yang tutup," ujarnya.

"Mereka lihat praktis aja. Sekarang ini saya gak punya kerja, apakah kalau saya memilih itu saya jadi punya kerja, misalnya begitu," sambungnya.

Rosmini menambahkan, ketidaksesuaian karakter pasangan capres dan cawapres menjadi alasan lain seseorang memilih golput.

"Karena capres-cawapres juga itukan punya karekter. Jadi kalau misanya nanti dia (mereka golput) ambil yang nomor 01 dikombinasi antara karakter ini, dengan ini. Kalau yang 02 karakter ini, sama ini. Namun ternyata bagi dia mungkin itu bukan bagian dari kriteria gambaran dia," pungkasnya.

Baca juga: Golput di Pemilu 2019, KPU: Gak Keren

Berita terkait