Ali Mochtar Ngabalin bisa dikatakan salah satu politikus kontroversial. Pria ini lahir di Fakfak, Papua, 25 Desember 1968. Sejak masih mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, Fakultas Dakwah, beliau sudah dikenal ulet menjadi aktivis dakwah Islam.
Lulus kuliah, dia tetap melanjutkan kegemarannya di organisasi Islam sambil menjalani profesi dosen. Beberapa organisasi Islam pun pernah mempercayainya sebagai pengurus. Diantaranya, pernah ditunjuk Ketua DPP Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (2003-2004).
Ngabalin akhirnya memutuskan terjun ke dunia politik, bergabung ke Partai Bulan Bintang (PBB). Tahun 2004-2009, dia terpilih anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Selatan. Karena ideologi politiknya sudah tak sejalan lagi, ia memutuskan keluar dari PBB, lalu berlabuh ke Partai Golkar. Pada pertengahan bulan Mei 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantiknya sebagai Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP).