Ngabalin Minta Sudahi Fitnah pada Luhut Pandjaitan

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta agar seluruh pihak untuk berhenti menyudutkan Luhut Binsar Pandjaitan.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Instagram/@ngabalin)

Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta agar seluruh pihak untuk berhenti menyudutkan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dengan tudingan fitnah maupun ujaran kebencian. 

Menurut Ali Ngabalin, kinerja Luhut Pandjaitan dalam membangun sektor ekonomi Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Maka itu Presiden Joko Widodo sangat percaya kepadanya.

Sekarang waktu dan pikirannya tertinggal pada memberikan yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara, dan mempersiapkan generasi baru.

"Segala fitnah dan ujaran kebencian yang dialamatkan pada Pak Luhut itu saya pikir harus segera disudahi karena pemerintah, khususnya beliau juga sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi ini kan punya konsentrasi yang luar biasa dalam membantu presiden, salah satu menko yang dipercayakan," kata Ngabalin saat dihubungi Tagar, Kamis, 11 Juni 2020.

Baca juga: Ruhut Sitompul: Rizal Ramli Tak Berani Hadapi Luhut Pandjaitan

Dia menyoroti belakangan ini banyak pihak yang terlihat menyudutkan Luhut, terutama menyoal kinerjanya sebagai pembantu presiden. Maka itu ia meminta agar Luhut diberikan kesempatan oleh publik untuk berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya sebagai menteri.

"Saya mau bilang begini, bagi jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan dalam hal-hal urusan kehidupan dunianya sudah selesai. Dalam usia seperti beliau sekarang ini sudah selesai dengan urusan dunianya, sekarang waktu dan pikirannya tertinggal pada memberikan yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara, dan mempersiapkan generasi baru," ucapnya.

Sebelumnya, dia juga meminta kepada ekonom Rizal Ramli (RR) untuk memakai mata, hati, mulut, serta membuka telinga, agar kritikannya kepada Pemerintah RI terkait permasalahan utang negara mampu mencerahkan rakyat. 

Baca juga: Ferdinand: Ilmu Ekonomi Luhut di Atas Rizal Ramli

Selain itu, hal tersebut ia nilai dapat meminimalisir cap RR sebagai tokoh yang sedang cari panggung politik di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini Ngabalin lontarkan untuk menyikapi rencana perdebatan terbuka bertemakan utang Indonesia, antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli.

Menurut dia permasalahan ini amat sederhana untuk dijawab, kalau saja RR bersedia tidak menutup-nutupi, dengan membuka seluruh data kepada publik.

Sejauh ini, sepengetahuannya, RR hanya 'menggoreng' isu utang Indonesia sudah di atas Rp 5.000 triliun saja, tanpa memasukkan data lama mengenai utang negara.

"Kalau dibuka beliau sedikit jujur pasti beliau akan mengatakan bahwa ketika dia menyebutkan (sekitar) 5.000 triliun utang negara kan, harusnya Pak Rizal juga ungkapkan utang negara ada berapa banyak pada waktu Jokowi menjadi Presiden? Itu pasti dia tahu. Itu dulu jujur deh ngomong," kata Ali Mochtar Ngabalin kepada Tagar, Kamis, 11 Juni 2020. []

Berita terkait
Kasus Luhut, Polri Umumkan Said Didu Belum Tersangka
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menepis kabar jika pihaknya telah menetapkan Said Didu sebagai tersangka.
PB HMI: Debat Luhut-Rizal Ramli Seperti Anak-anak
PB HMI menilai perselisihan antara Luhut dengan Rizal Ramli berdebat tentang utang negara layaknya kelakukan anak-anak.
Kronologi Perseteruan Luhut Pandjaitan Vs Said Didu
Kronologi perseteruan Luhut dan Said Didu yang sempat menarik perhatian publik pada akhir Maret 2020.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.