TAGAR.id, Makassar - Banyak hal menarik yang bisa mengembalikan ingatan di Kota Angin Mammiri Makassar. Tempat bernostalgia mengenang masa-masa yang sudah berlalu. Itulah menjadi alasan kenapa para pelancong kerap kali menemuka tempat-tempat legendaris yang dengan suasana yang tidak berubah di Kota Makassar.
Tokoh Swadaya salah satunya. Letaknya berada di Jalan Ahmad Yani, tidak jauh dari Polrestabes Makassar, samping Lapangan Karebosi. Jika ada yang pernah menyantap sajian menu kuliner di Toko Swadaya sekitar tahun 1986, dan kembali berkunjung ke sana, sepertinya tidak ada yang berubah signifikan. Mulai letak dan desain meja hingga lemari tempat menjajakan berbagai macam makanan dan snack.
Ini sudah ada sejak tahun 1986. Tidak ada menu yang berubah.
Namanya boleh toko, tapi di tempat ini yang paling utama sesungguhnya adalah rumah makan. Ada banyak menu legendaris, yang paling favorit adalah telur dadar dan nasi putih.
Saat menyantap telur dadar di Toko Swadaya, memang ada rasa yang berbeda ditawarkan. Tidak seperti telur dadar yang lazim. Rasanya pas, gurih dengan potongan kriuk di bagian pinggir telur.
Tak ada campuran lain jika memesan menu favorit ini, hanya ada telur dadar dan nasi ditambah sedikit saus tumis. Menikmati telur dadar, akan mengingatkan masa-masa SMP dan SMA anda.
"Ini sudah ada sejak tahun 1986. Tidak ada menu yang berubah. Masih tetap yang dulu, cuma ada beberapa tambahan," kata pengelolah toko swadaya yang meminta namanya tidak disebutkan, Sabtu 7 Desember 2019.
Dia adalah generasi kedua setelah toko itu didirikan oleh orang tuanya sejak 1986. Ia mengatakan, tak sedikit pengunjung yang datang mengaku karena rindu di masa-masa mudanya. Pada interior toko swadaya Makassar, memang tidak ada perubahan yang pesat, desainnya tetap seperti rumah makan masa dulu, tidak ada fasilitas yang modern.
Menikmati telur dadar di toko swadaya seperti rasanya menikmati masakan orang tua saat menyiapkan sarapan di masa-masa sekolah. Apalagi bagi mereka yang waktu sekolah doyan sarapan telur.
Telur dadar, kata pengelolah memang menjadi menu favorit yang datang untuk mengenang masa-masa lalunya. Hidangan lawas itu bahkan pernah diicip oleh seorang Bupati di Sulawesi-Selatan.
"Dulu ada pak Bupati di sini, saya lupa Bupati apa namanya. Dia bilang waktu SMA suka makan di sini, makanya dia mampir lagi," katanya.
Dia mengaku tak ingin merubah dan melakukan renovasi berlebihan. Pengelolah merasa senang dengan desain lawas yang ada dalam tokonya itu. Kata dia, akan menjadi daya tarik tersendiri disaat sejumlah rumah makan di sekitarnya kini sudah lebih modern.
Banyak pengunjung yang kadang menanyakan resep telur dadar toko swadaya, tapi resep itu menjadi rahasia dapur yang tidak mungkin dibeberkan kemana-mana.
"Selain telur dadar, ada nasi goreng, mie goreng dan mie kuah. Itu semua masakan sejak awal toko swadaya ini ada pada tahun 1986," tandasnya.
Baca juga:
- Anyang Pakis Makanan Khas Tempat Lahir UAS di Asahan
- Makanan Khas Tempat Helmi Yahya Studi di AS
- Kue Tradisional Natal dari Berbagai Belahan Dunia