Ikan Bakar Sambal Tuba Pak Abon yang Laris Manis

Kenikmatan Ikan Bakar Sambal Tuba Pak Abon bahkan sudah diakui oleh Bupati Aceh Singkil, Dul Mursid dan menjadi pelanggan tetap.
Isteri Pak Abon, Rasto Berru Tumangger sedang membakar ikan emas di dapur di Desa Motong, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Aceh, Sabtu 28 Desember 2019. (Foto: Tagar/Nukman)

TAGAR.id, Subulussalam - Bila anda sedang berkunjung ke Kota Subulussalam, Aceh jangan lupa untuk sejenak mampir ke warung Pak Abon Berutu yang berada di Desa Motong, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam, Aceh.

Mengisi waktu senggang sembari rehat siang, Anda bisa mengajak kerabat, teman maupun relasi untuk menyempatkan diri berkunjung ke warung milik Pak Abon. Setiba di sana, Anda bisa memesan ikan sesuai berat timbangan yang diinginkan. 

Anda pun tak perlu menunggu lama, ikan bakar plus nasi putih dan sambal tuba sebagai menu andalan siap untuk dinikmati. Menu yang tersedia di warung milik Pak Abon terbilang cukup sederhana, tidak didapati seperti pada rumah makan umumnya yang tentu banyak menyajikan menu makanan yang beranekaragam. 

Selain pejabat-pejabat sini (Subulussalam), Pak Bupati Aceh Singkil pun sering makan di sini..

Kalau di warung Pak Abon menunya hanya satu saja yaitu "Ikan Emas Bakar Sambal Tuba."

Warung Pak Abon ini sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat Kota Subulussalam. Bahkan pengunjungnya tak sedikit juga berdatangan dari kabupaten daerah tetangga. Bahkan Bupati Aceh Singkil, Dul Mursid sudah menjadi langganan tetap Pak Abon.

Ketika melintas ke Subulussalam Bupati Aceh Singkil itu sudah pasti mampir hanya untuk menyantap kuliner khas hasil olahan Pak Abon tersebut.

"Selain pejabat-pejabat sini (Subulussalam), Pak Bupati Aceh Singkil pun sering makan di sini. Kadang mereka sama-sama dengan Kapolres," kata Pak Abon kepada Tagar.

Mengulik tentang resep Ikan Bakar Sambal Tuba racikan Pak Abon ini yang menjadi menu pendamping andalan adalah pada Sambal Tuba-nya. Sambal Tuba itu adalah sambal yang bahan utamanya dari Andaliman. 

Andaliman di dalam bahasa Pakpak, bahasa masyarakat setempat disebut Tuba. Maka namanya pun menjadi tenar disebut Sambal Tuba Abon, bahkan ada juga yang menyebutnya Sambal Abon.

Sedangkan untuk jenis ikannya adalah ikan emas. Namun kalau ada pengunjung yang tidak menyukai ikan emas, pengunjung juga dibolehkan membawa ikan jenis lain dari luar, dan Pak Abon hanya meminta upah membakar ikannya saja.

Ikan BakarIkan emas bakar, sambal tuba dan sepiring nasi sudah siap saji. (Foto: Tagar/Nukman)

Sedikit kepada Tagar, Pak Abon memberitahu beberapa rempah-rempah dapur dan bumbu rasa membuat Sambal Tuba tersebut, yaitu andaliman, cabai rawit, bawang putih dan bawang merah. 

Selanjutnya digiling menjadi halus, lalu digoreng dan diberi penyedap rasa dengan takaran tertentu plus diberi bumbu rahasia tambahan supaya rasa andalimannya tidak terasa getir pada lidah.

Kata Pak Abon kalau sambal olahannya itu sering juga dipesan oleh warga. Bahkan beberapa kali pernah dipanggil khusus hanya untuk membuat sambal. Namun, hal itu tidak pernah ia lakukan lagi mengingat ramainya pengunjung ke warung membuat dirinya dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada pengunjungnya.

Dari hasil berjualan ikan bakar ini Pak Abon mengaku meraup pendapatan Rp 5 juta setiap bulannya. Buka dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Setiap harinya ia hanya dibantu anggota keluarga saja.

"Anak saya banyak, lagian pun kami masih sanggup makanya kami enggak ambil karyawan," tukas Pak Abon.

Untuk harga ikan bakar per kilogram, Pak Abon menjualnya dengan harga Rp 70 ribu plus sambal tuba. Dan ditambah nasi putih Rp 10 ribu per piring.

Usaha rumahan ini sudah digeluti Pak Abon dan keluarga selama 12 tahun. Bermula Pak Abon dulunya berjualan minuman Tuak sekaligus menjadikan ikan bakar dan sambal andaliman sebagai tambul (menu pendamping).

Namun seiring waktu ramainya pengunjung yang berdatangan dari berbagai lapisan masyarakat hingga pejabat akhirnya Pak Abon pun menghentikan aktivitas berjualan minuman Tuak tersebut dan memilih untuk fokus melanjutkan usaha berjualan ikan bakar sambal andaliman saja.

"Saya ingat betul waktu itu Pak Kapolres M Ridwan (Kapolres Aceh Singkil) yang kebetulan pada waktu itu mau makan di sini bilang kepada saya, ikan bakar bapak mantap. Udah lanjutin ini aja, bapak gak usah jualan tuak lagi," kata Pak Abon menirukan ucapan Kapolres.

Dan sejak saat itu, sekitar tahun 2016 berkat perkataan Kapolres Aceh Singkil tersebut Pak Abon pun berkesimpulan untuk meninggalkan usaha berjualan tuak yang sempat ia geluti waktu itu.

Salah satu pengunjung warung Pak Abon, Ali mengaku menyukai cita rasa khusus sambal andaliman.

"Saya pernah makan ikan bakar dengan sambal andaliman juga di tempat lain. Tapi rasa sambal Pak Abon ini memang beda dari yang lain. Kalau di tempat lain rasa getir andalimannya tajam. Tapi sambal Pak Abon tidak," ungkap salah seorang pengunjung, Ali.

Pak Abon dianugerahi tujuh orang anak dari pernikahannya dengan Rasto Berru Tumangger 50 tahun, yang selama ini bersama-sama mengembangkan usaha berjualan Ikan Bakar Sambal Tuba.

Nah, bagi anda yang penasaran dengan Ikan Bakar Emas Sambal Tuba ala Pak Abon, anda bisa mengunjunginya, sebab Pak Abon membukanya setiap hari. 

Dengan uang Rp 80 ribu anda sudah bisa dengan lahap menyantap kuliner khas di warung Pak Abon serta ditemani tiupan angin yang sepoi-sepoi di lokasi warung Pak Abon. []

Berita terkait
Umat Muslim di Subulussalam Ikut Jaga Perayaan Natal
Perayaan Natal jemaat Gereja Misi Injil Indonesia (GMII) Lahai Roi di Kota Subulussalam berlangsung dengan khidmat.
Perayaan Natal di Subulussalam Mulai Dijaga Ketat
Kepolisian Subulussalam, Aceh mulai melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 di sejumlah gereja.
85 Anak Kurang Mampu di Aceh Singkil Dikhitan Massal
Khittan massal merupakan bakti sosial dan rutin dilakukan setiap akhir tahun yang bekerja sama dengan IPMS Aceh Singkil.
0
Pemkot Tangerang Didesak Agar Segera Bentuk Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KAPK) Tangerang
Sudah lebih satu tahun sejak Perda AIDS Kota Tangerang disahkan tapi Pemkot Tangerang belum bentuk Komisi Penanggulangan AIDS Kota Tangerang