Eks Bos Hotel Alexis Terbelit Sengketa Lahan Rp 1 T

Eks bos Hotel Alexis Jakarta, Alex Tirta Juwana dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan sengketa lahan senilai Rp 1 triliun.
Pengacara Arbab Laproeka usai melaporkan eks bos Hotel Alexis sekaligus pengusaha Alex Tirta ke Polda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019). (Foto: Antara)

Jakarta - Eks bos Hotel Alexis Jakarta, Alex Tirta Juwana dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan sengketa lahan di Sunter, Jakarta Utara yang nilainya mencapai Rp 1 triliun.

Pengacara Arbab Laproeka, kuasa hukum pihak yang melaporkan Alex, menduga pengusaha itu telah membuat sertifikat palsu atas tanah tersebut.

"Alex diduga terlibat dalam pemalsuan surat dan diduga memberikan pernyataan tidak benar dalam akta autentik sehingga terbit sertifkat itu," kata Arbab di Polda Metro Jaya Jakarta pada Rabu 6 November 2019, seperti dilansir dari Antara.

Tanah yang disengketakan itu, kata Arbab, berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara. Tanah itu dimiliki oleh almarhum Soekandi bin Baie yang merupakan sopir pribadi Wakil Presiden ke-3 Indonesia Adam Malik, kemudian dikuasakan kepada Rahmat Sanusi.

Laporannya tertanggal Rabu 6 November 2019 telah diterima pihak kepolisian dengan nomor LP/7162/XI/2019/Dit. Reskrimum dengan pelapor bernama Rahmat Sanusi dan terlapor Soenaryono dan Alex Tirta.

Kedua terlapor itu diduga menerbitkan sertifikat palsu terkait dengan tanah yang dimiliki oleh ahli waris, dalam hal ini sebagai pelapor.

Soenaryono dilaporkan karena diduga bersama-sama dengan Alex Tirta memberikan keterangan palsu kepada pejabat untuk penerbitan sertifikat atas nama Soenaryono.

Awalnya, kata Arbab, sertifikat tanah itu di balik nama menjadi atas nama Soenaryono, kemudian menjadi atas nama Alex Tirta.

Dalam laporan polisi itu, pihak pelapor menerapkan pasal terkait pemalsuan atau menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam akta autentik. Terlapor disangkakan Pasal 263 KUHP dan/atau Pasal 266 KUHP.

Berita terkait
Karyawan Alexis: Pak Gubernur, Jangan Bawa Tempat Kerja Kami Sebagai Konsumsi Politik
Karyawan Alexis: pak gubernur, jangan bawa tempat kerja kami sebagai konsumsi politik. Para pekerja Alexis juga melontarkan sejumlah protes.
Trubus Sebut Penutupan Alexis Hanya Pengalihan Isu
Trubus sebut penutupan Alexis hanya pengalihan isu. “Itu bentuk pengalihan isu kasus Tanah Abang setelah ditemukan adanya praktik maladministrasi,” ujarnya.
Satpol PP Pasang Spanduk, Penutupan Alexis Ricuh
Satpol PP pasang spanduk, penutupan Alexis ricuh. Petugas dihalang-halangi oleh security dan massa yang mengaku karyawan Alexis.