Dampak Buruk Pemakaian Sabu Pada 6 Organ Tubuh

Penggunaan sabu berkelanjutan berdampak pada kerja organ tubuh dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Dailymail)

TAGAR.id, Jakarta - Banyak orang tergoda menggunakan sabu karena berbagai alasan, mulai dari efek pergaulan, coba-coba, boosting stamina dan keinginan menjaga berat badan. Padahal, narkoba jenis sabu sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan kecanduan dan memicu sejumlah masalah kesehatan. Orang yang kecanduan sabu cenderung menambah dosis penggunaannya dari waktu ke waktu.

Tanpa disadari, penggunaan sabu berkelanjutan berdampak pada kerja organ tubuh dan menyebabkan kerusakan dalam jangka panjang.

Menurut American Addiction Center, pengguna sabu menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan hati, penekanan kekebalan, dan bahkan penyakit Parkinson. Bahkan, dampak buruk sabu tetap berpengaruh pada tubuh seseorang meskipun telah berhenti mengkonsumsinya Berikut adalah efek buruk penggunaan sabu pada sejumlah organ tubuh vital kita.


1. Otak

Sabu memberikan efek yang kuat pada neurotransmiter di otak, seperti dopamin dan serotonin. Ini dapat dengan cepat menghabiskan suplai otak dan memicu kerusakan. Efek sabu pada sel otak juga dapat menyebabkan perkembangan psikosis, gejalanya seperti halusinasi dan paranoia yang sangat mirip dengan skizofrenia. Meskipun gejala ini dapat hilang dalam 1-6 bulan setelah berhenti, banyak juga yang bertahan dalam jangka panjang.


2. Otot

Sabu juga memberikan efek buruk pada sistem muskuloskeletal tubuh, misalnya srhabdomyolysis. Kondisi in menghacurkan jaringan otot dengan cepat dan berpotensi melepaskan racun dari isi sel yang rusak ke dalam aliran darah. Rhabdomyolysis yang diinduksi metamfetamin dapat menyebabkan nyeri otot yang meluas, fluktuasi elektrolit serum yang tak terkontrol, dan gagal ginjal ireversibel.


3. Gigi

Kecanduan sabu juga berdampak pada kesehatan mulut, Zat berbahaya pada sabu menyebabkan mulit kering dan kekurangan air liur yang mengikis kemampuan tubuh untuk menangkis bakteri penyebab gigi berlubang. Gigi pengguna sabu juga akan terkikis secara kompulsif sehingga lebih cepat aus. Tak heran jika banyak yang mengalami kerusakan gigi parah, retak, dan kehilangan giginya.


4. Jantung

Organ yang berfungsi memompa darah ini juga tak lepas dari pengaruh buruk penggunaan sabu. Misalnya saja peningkatan detak jantung pengguna sehingga menyebabkan palpitasi jantung, ditandai dengan perasaan berdebar yang kuat. Efek lainnya ialah aritmia alias detak jantung tidak teratur yang menyebabkan pusing, kolaps, atau bahkan serangan jantung.


5. Sistem pernapasan

Efek ]stimulan metamfetamin menyebabkan pernapasan cepat, batuk hebat, trauma pernapasan seperti paru-paru yang kolaps (pneumotoraks) dan pelepasan udara ke dalam tubuh di luar paru-paru (pneumomediastinum). Kotoran sisa sabu yang tersimpan di paru-paru dapat membentuk granuloma dan menyebabkan penyakit paru interstisial.


6. Hati dan sistem Gastrointestinal

Pengguna sabu harus mewaspadai penyakit hepatitis dan peradangan karena dapat menyebabkan kerusakan progresif dari waktu ke waktu. Risiko lainnya ialah menyebabkan penyakit kuning, sirosis, pendarahan, dan kerusakan sistem saraf. Penyempitan pembuluh darah akibat penggunaan sabu dapat memutus aliran darah ke usus, berpotensi menyebabkan kematian jaringan. []


Baca Juga:

Pasar Narkoba Fantastis Ada di Indonesia?

BNN: Kasus Narkoba Meningkat Selama PPKM

4 Langkah Strategis Cegah dan Berantas Penyalahgunaan Narkoba

Viral Penangkapan Kasus Narkoba, Pelawak Narji Klarifikasi


Berita terkait
Coki Pardede Gunakan Sabu dengan Cara Disuntik
Polisi turut menyita alat suntik saat menangkap Coki di kediamannya.
Komika Coki Pardede Ditangkap Karena Sabu
Sebelumnya penangkapan tersebut juga dibenarkan oleh Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa.
BNN: Penyelundup 324 Kilogram Sabu Tencancam Hukuman Mati
Total barang bukti narkoba sebanyak 324,3 kilogram sabu hasil penyelundupan yang dilakukan oleh jaringan sindikat Narkoba Thailand dan Aceh.
0
Opini: Salah Kaprah tentang Proses Mediasi dalam Perselisihan Hubungan Industrial
Saya berharap Kementerian Ketenagakerjaan memiliki niat baik untuk mematuhi Pasal 8 UU PPHI untuk mendukung proses mediasi - Timboel Siregar