Sebelum dikenal kritis sebagai pengamat lembaga Kepolisian, profesi Neta S. Pane adalah kuli tinta alias wartawan. Lelaki suku Batak, lahir di Medan, 18 Agustus 1964, ini juga dikenal produktif menulis karya buku sastra dan artikel ilmiah.
Kariernya di dunia wartawan juga bagus. Dari posisi reporter, redaktur pelaksana sampai wakil pimpinan pedaksi di surat kabar pernah dicicipinya. Puas melanglang buana di dunia pemburuan berita, Neta memutuskan terjun ke dunia LSM.
Tahun 2004, dia ditunjuk menjadi Ketua Presidium Indonesia Polisi Wacth (IPW). Selama memimpin IPW, Neta kerap mengkritik lembaga Polri, sehingga mengundang perbincangan publik. Kalau ada kebijakan Polri dinilainya positif, dia tak sungkan mendukung. Selain sibuk di IPW, Neta juga dosen tidak tetap di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan beberapa kampus di Jakarta.
Polemik pelantikan M Iriawan, ini kata Iqbal. "Kami menjamin Pak Iriawan akan netral dan bekerja profesional. Track record Pak Iriawan bisa dilihat selama bertugas di Polri," kata Mohammad Iqbal.