Jakarta - Rasa bahagia yang timbul dalam diri kita adalah karena hormon dopamin. Hormon ini merupakan senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh.
Hormon dopamin bisa ditingkatkan dengan pola hidup sehat, termasuk olahraga dan makanan. Baru-baru ini diet dopamin menjadi sangat populer di berbagai kalangan.
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa makanan berprotein tinggi bertindak sebagai modulator suasana hati dan dapat digunakan sebagai pengobatan suasana hati yang umum.
“Ini karena dopamin adalah neurotransmitter yang terlibat dalam proses penghargaan dan kesenangan di otak. Ketika kita makan makanan yang meningkatkan dopamin, kita meningkatkan kadar dopamin dan merasakan kesenangan atau kebahagiaan,” kata Christina Mamada, ahli gizi internal di merek suplemen Vitl.
Dilansir dari Stylist, berikut adalah fakta-fakta seputar diet dopamin.
1. Berfokus pada makanan utuh dengan tinggi protein dan lemak tinggi
Ketika mendengar kata diet, kamu pasti beranggapan dengan piring kosong atau dengan lauk sedikit. Tetapi, inti makanan pada diet dopamin adalah ikan yang kaya akan omega-3, kacang-kacangan, telur, dan susu.
“Makanan kaya protein mengandung asam amino, salah satunya disebut tirosin. Bahan kimia ini penting untuk sintesis proses yang membantu kita merasakan efek dopamin.” ujar Mamada.
2. Kebutuhan Jumlah Makanan Berbeda Tiap Orang
Mamada megatakan, jika kamu berniat melakukan diet ini, sebaiknya carilah bantuan dari ahli terapi nutrisi. Hal tersebut karena semua orang mensintesis dopamin secara berbeda-beda. Oleh sebab itu, jumlah makanan yang dibutuhkan tiap-tiap orang pun berbeda-beda.
3. Memastikan Efektivitas Diet Dopamin dengan Diet Mediterania
Jika kamu pernah mendengar kata diet mediterania, kamu pasti tidak asing dengan berbagai jenis makanan seperti yoghurt, daging, susu, kacang-kacangan, dan ikan berminyak. Secara alami, dengan mengikuti diet mediterania kamu akan mendapatkan banyak produksi dopamin tanpa membatasi dirimu sendiri.
4. Menurunkan Gejala Depresi
Studi melaporkan bahwa orang yang mengikuti diet jenis ini yang diperkaya dengan asam lemak omega-3 dan sayuran hijau, telah berulang kali ‘menunjukkan peningkatan yang jauh lebih besar’ dalam gejala depresi.
Mengenai efek paling awal yang dapat kamu rasakan dari mengadopsi diet ini, Mamada mengatakan “Itu tergantung pada kecenderungan genetik individu untuk pelepasan dopamin, tetapi biasanya dari dua hingga empat bulan akan memberi hasil yang akurat. membaca."
5. Berdampak Buruk Jika Dikonsumsi Berlebihan
Meskipun mengonsumsi lebih banyak protein adalah kunci untuk membangun kekuatan dan suasana hati, hal tersebut juga ada dampaknya. Sumber energi utama tubuh adalah glukosa yang didapat dari karbohidrat.
Pada dasarnya, karbohidrat memberi kita kekuatan melalui latihan yang sulit, mengisi kita dan dalam banyak kasus membuat usus yang sehat.
Sementara diet dopamin tidak bertentangan langsung dengan diet seimbang reguler yang mencakup karbohidrat. Makanan khusus untuk pelepasan dopamin yang berlebihan membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi dan asupan karbohidrat yang lebih rendah.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Cara Menjalani Diet Telur, Pilih Versi yang Paling Aman
- Lima Tips Diet Sehat yang Baik dan Benar
- Manfaat Diet Flexitarian dan Cara Mengatur Asupan Makanan
- Penyebab Perut Buncit Susah Hilang Biarpun Sudah Diet