TAGAR.id, Jakarta - Diet ketogenik atau diet keto adalah pola makan yang membatasi asupan karbohidrat sebagai sember tenaga, asupan protein dan lemak diperbanyak sebagai pengganti karbohidrat. Banyak yang bilang kalau diet ketogenik ini cukup ampuh menurunkan berat badan,tapi sebenarnya ini adalah metode diet yang berbahaya.
jika Anda berniat untuk melakukan diet ketogenik ini sebaiknya konsultasikan pada dokter dan ahli gizi untuk mencegah bahaya diet keto terjadi pada Anda. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kondisi tubuh Anda dan diet yang tepat untuk Anda.
Sebenarnya diet keto dikhususkan untuk orang yang memiliki gangguan epilepsi. Karena orang dengan masalah tersebut memang kesulitan untuk mencerna karbohidrat di dalam tubuh, sehingga sangat dibatasi asupannya.Namun saat ini diet ketogenik justru diadopsi menjadi diet untuk menurunkan berat badan.
Asupan karbohidrat yang dibolehkan dalam prinsip diet ini adalah tidak kurang dari 30 persen dari total kalori harian. Menerapkan diet ketogenik bisa mengganggu pencernaan dan fungsi tubuh, bahkan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah bahaya diet keto yang sebaiknya Anda waspadai.
1. Berat badan turun dengan cepat
Penurunan berat badan memang terjadi jika Anda melakukan diet in, karena karbohidrat yang menjadi sumber energi utama jumlanya sangat sedikit di dalam tubuh. Inilah yang membuat lama-kelamaan berat badan menjadi turun.
Tapi, penurunan berat badan ini biasanya tak bertahan lama dan hanya sesaat. Karena pada awalnya memang tubuh kehilangan energi utama dan akhirnya menggunakan lemak sebagai cadangan energi.
Selama Anda menerapkan diet ketogenik, makanan yang Anda konsumsi adalah makanan protein dan berlemak. Semakin banyak lemak yang Anda konsumsi, semakin banyak pula tumpukannya di dalam tubuh. Lama-kelamaan berat badan Anda akan naik lagi.
2. Merasa tidak enak badan
Orang yang menjalani diet keto biasanya akan mengalami gejala flu dalam beberapa minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan keto flu. Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit kepala, kelelahan, pilek, dan mual.
Kondisi ini terjadi karena tubuh sedang beradaptasi akibat kehilangan sumber energi utama. Otak juga tidak berfungsi dengan baik karena tidak mendapatkan makanannya, yaitu gula. Karena itulah, diet ini akan menimbulkan sakit kepala, rasa lelah, dan badan terasa tidak enak.
3. Otot menyusut
Dikutip dari Women’s Health, Victoria Linday, seorang pakar diet di Washington mengungkapkan bahwa karbohidrat berperan penting dalam membentuk otot. Ketika tubuh sedang mengalami ketosis, yaitu membakar lemak sebagai energi, hini juga bisa menyebabkan Anda kehilangan jaringan lemak dan penyusutan otot.
Proses pemulihan sel-sel otot yang rusak akan lebih cepat jika dibantu dengan protein. Melakukan diet keto mungkin bisa membuat jaringan otot menyusut atau bahkan pecah bila kalori tidak tercukupi.
- Baca Juga : Cara Mudah Menurunkan Berat Badan dengan Air Es
4. Kadar gula darah turun (hipoglikemia)
Adaptasi pada tubuh dengan diet keto yang dilakukan bisa menimbulkan gejala hipoglikemia, yaitu gangguan kesehatan ketika kadar gula dalam darah di bawah batas normal. Hipoglikemia dapat menyebabkan seseorang jadi sulit konsentrasi, cepat lelah, detak jantung tidak normal, gangguan tidur, hingga mengalami sindrom kecemasan.
5. Kram pada kaki
Walaupun ini gangguan sederhana, rasa kram bisa sangat mengganggu. Ini sering dihubungkan dengan dehidrasi dan kekurangan mineral dalam tubuh, salah satunya natrium. Saat menjalani diet keto, kadar insulin menjadi sangat rendah sehingga tidak bisa merangsang ginjal untuk mempertahankan natrium.
- Baca Juga : Diet Kekinian Lagi Hits di Kalangan Kaum Urban
6. Gangguan pencernaan
Efek samping umum yang sering terjadi akibat diet keto adalah gangguan pencernaan, seperti perut kembung, sering buang gas, atau sembelit. Ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan cukup serat dari buah, biji-bijian, dan sayur tertentu. Ada juga yang mengalami diare.
7. Bau mulut
Saat menjalani diet keto, tubuh yang mengolah keton (zat yang dihasilkan dari metabolisme lemak) meningkatkan aseton dalam darah, keringat, urin, dan juga melalui napas Anda. Ini akan menyebabkan bau pada mulut. []