TAGAR.id, Strasbourg, Prancis – Dalam pemungutan suara hari Kamis, 23 Juni 2022, Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina, yang membuatnya selangkah lebih dekat untuk menjadi sekutu Barat yang selama ini memasok sejumlah besar persenjataan untuk membantunya melawan invasi Rusia yang sudah berjalan selama empat bulan.
Suara yang mendukung Ukraina adalah 529 lawan 45, dengan 14 suara abstain. Parlemen Eropa juga menyetujui permohonan untuk menjadi kandidat anggota Uni Eropa yang diajukan Georgia dan Moldova.
Hasil itu keluar bersamaan dengan pengiriman bantuan lainnya dari AS sebesar 450 juta dolar AS (sekitar Rp 6,6 triliun) bagi Ukraina, termasuk beberapa sistem roket jarak menengah tambahan, selain bantuan senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 14,8 triliun) yang diumumkan Amerika minggu lalu.
Ketua Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk berterima kasih pada para anggota parlemen Eropa atas dukungan mereka dalam sebuah pesan di Facebook. “Ukraina adalah negara Uni Eropa. Dan kami tidak hanya memperjuangkan hak ini di medan perang, tetapi juga di bidang hukum.”
Agar ketiga negara itu dapat bergabung dengan blok UE yang kini beranggotakan 27 negara, mereka akan diminta untuk melakukan serangkaian reformasi politik dan ekonomi.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Ukraina “sudah mengimplementasikan sekitar 70% peraturan, norma dan standar UE.” Ia mengatakan, bagaimanapun, banyak yang masih harus dilakukan dalam bidang “aturan hukum, oligarki, antikorupsi dan hak-hak dasar.”
Dewan Eropa, yang terdiri dari kepala pemerintahan ke-27 negara UE, akan menggelar pemungutan suara akhir atas permohonan keanggotaan Ukraina. Suara mereka harus bulat. Para diplomat mengatakan prosesnya dapat memakan waktu satu dekade.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Rabu, 22 Juni 2022, bahwa dirinya sudah berbicara dengan 11 pemimpin negara blok tersebut, menyusul sembilan panggilan telepon dengan para pemimpin lainnya sehari sebelumnya dan berencana untuk berbincang dengan pemimpin lainnya pada hari Kamis, 23 Juni 2022. (rd/jm)/voaindonesia.com. []