TAGAR.id, Jakarta - Insomnia dan Narkolepsi adalah gangguan tidur yang memiliki efek susah dan mudah tidur. Keduanya menjadi gangguan yang terkadang mengganggu aktivitas.
Berikut Tagar ulas dari berbagai sumber mengenai gangguan insomnia dan narkolepsi.
Insomnia
Seseorang bisa disebut mengalami gangguan tidur ketika masih terbangun sampai jam 2 pagi. Jika mengalami gangguan tersebut akan menganggu fungsi fisik, mental, bahkan psikologis. Karena kesulitan tidur atau bangun terlalu pagi sangat menguras tenaga dan pikiran.
Meski terlihat sepele dan tidak terasa langsung akibatnya, semakin lama insomnia rentan terkena risiko yang fatal yakni mengalami gangguan saraf.
Selain menganggu aktivitas seperti kinerja yang lebih rendah. Insomnia juga dapat menyebabkan masalah jantung, seperti gagal jantung, denyut jantung tidak beraturan, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes mellitus, dan obesitas.
Ada dua jenis insomnia yang dicatat secara umum, pertama insomnia akut bersifat singkat dan cenderung sembuh tanpa perawatan apa pun. Kedua Insomnia kronis berupa gangguan tidur yang terjadi setidaknya tiga malam per minggu, dan jauh lebih buruk lagi.
Meski begitu, tidak perlu khawatir. Sebelum insomnia yang dialami belum kronis, itu masih bisa diatasi dengan meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang membuat rileks sebelum tidur yakni, konsumsi makanan yang kaya hormon tidur seperti pisang, salmon, alpukat, dan kacang almond.
Bisa juga melakukan yoga untuk mengurangi stress dan kecemasan, serta mendengarkan musik yang dapat menurunkan tingkat tekanan darah dan merilekskan tubuh dan pikiran.
Dapat juga mengikuti solusi yang telah dirangkum Tagar dari laman boldsky yakni:
1. Mandi Air Panas
Mandi air panas dua jam sebelum tidur, sangat membantu dalam mengobati insomnia. Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita dengan insomnia yang mandi air panas selama sekitar 90 menit, tidur jauh lebih baik daripada mereka yang tidak.
Karena mandi air panas dapat merilekskan tubuh Anda dan menenangkan ujung saraf. Untuk lebih efektif tambahkan beberapa tetes minyak esensial yang menenangkan seperti minyak chamomile, rosemary atau lavender ke dalam air mandi.
2. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel mengandung asam amino yang menghilangkan rasa lelah. Ini juga membantu dalam memecah asam lemak yang melepaskan triptofan. Asam tersebut mampu mengatur siklus tidur yang tepat. Untuk hasil maksimal, minumlah campuran ini sebelum tidur.
3. Air Fenugreek (Klabet)
Solusi yang satu ini berbahan dasar bumbu dapur yaitu fenugreek yang lebih dikenal klabet. Bumbu masakan kare atau kari ini disinyalir dapat membantu tubuh supaya berfungsi dengan baik, tetapi juga akan meningkatkan kualitas tidur seperti, mengurangi insomnia, kecemasan, dan pusing.
Caranya: Rendam satu sendok teh biji fenugreek dalam semangkuk air. Biarkan semalaman. Saring air ini dan minum setiap hari.
4. Susu Hangat
Minum susu hangat sebelum tidur adalah obat yang sangat baik untuk menenangkan pikiran dan tubuh Anda. Ini mengandung triptofan yang meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu, bisa juga dengan merebus segelas susu dan dicampur drngan satu sendok teh bubuk kayu manis kedalamnya. Minumlah sebelum tidur.
5. Pisang
Pisang ternyata berguna dalam memerangi insomnia dan gangguan terkait tidur lainnya. Karena kandungan mineral seperti zat besi, kalsium dan kalium bisa meningkatkan kualitas tidur.
Makanlah pisang sebelum tidur atau Anda bisa memilikinya sebagai salad dicampur dengan madu.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan tidur kronis, terjadi kelainan pada saraf yang menyebabkan tiba-tiba tertidur dalam waktu dan tempat yang mungkin tidak sesuai untuk tidur.
Kelainan ini menyerang kemampuan seseorang untuk mengontrol waktu tidurnya, terutama di siang hari. Sulit untuk tetap bangun dalam waktu yang lama, bisa tertidur kapan saja meskipun sedang beraktivitas.
Narkolepsi biasanya diderita oleh mereka yang berusia antara 15 hingga 25 tahun, meskipun sebenarnya siapapun dari segala usia dapat menderita kelainan ini. Dalam banyak kasus, biasanya narkolepsi tidak terdeteksi dan terdiagnosis sehingga tidak tertangani.
Penyebab narkolepsi masih belum diketahui hingga saat ini. Tetapi beberapa kasus narkolepsi disebabkan oleh kurangnya senyawa hypocretin (atau disebut juga orexin) dalam otak.
Senyawa ini mengatur kesadaran ketika Anda terjaga serta keadaan REM saat tertidur. Kadar hypocretin yang rendah ditemukan pada mereka yang menderita katapleksi.
Meskipun belum ada penjelasan mengapa produksi hypocretin pada otak bisa berkurang, tetapi para peneliti mencurigai adanya hubungan antara hal tersebut dengan masalah autoimun.
Beberapa penelitian mengindikasikan adanya hubungan antara narkolepsi dengan terpaparnya seseorang terhadap virus H1N1 (flu babi) serta vaksin H1N1.
Tetapi belum ada penjelasan lebih lanjut apakah virus tersebut secara langsung memicu terjadinya narkolepsi atau keterpaparan terhadap H1N1 meningkatkan risiko seseorang menderita narkolepsi di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, genetik juga berperan dalam terjadinya narkolepsi.
Sampai saat ini belum ada metode yang dapat menyembuhkan narkolepsi sepenuhnya. Tetapi beberapa gejala narkolepsi dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
Dokter akan meresepkan obat yang bisa mengontrol rasa kantuk di siang hari, mencegah serangan katapleksi, hingga meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
Tipe obat yang diberikan biasanya berupa stimulan yang dapat bekerja menstimulasi sistem saraf pusat untuk membantu penderita narkolepsi tetap terjaga di siang hari.
Memiliki jadwal tidur dapat membantu penderita narkolepsi mengatasi rasa kantuk yang berlebihan. Tidur siang selama 20 menit dapat membantu untuk mengembalikan konsentrasi.
Usahakan juga untuk pergi tidur di malam hari serta bangun tidur di waktu yang sama setiap harinya. Menghindari alkohol dan nikotin serta rajin melakukan aktivitas fisik dapat membantu mencegah bertambah parahnya gejala-gejala narkolepsi []