TAGAR.id, Jakarta - Pemilik kendaraan bermotor sekarang ini disuguhkan dua pilihan dalam mengisi atau menambah tekanan angin untuk mobil dan sepeda motor.
Kalau kita mau mengisi nitrogen harus ke di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) dulu atau bengkel yang telah menyediakan nitrogen.
Berbeda dengan mengisi angin biasa yang bisa dilakukan di tukang tambal ban pinggir jalan. Padahal mengisi angin biasa saja sudah ada kandungan nitrogen di dalamnya.
Banyak masyarakat awam yang belum mengetahui perbedaan mengisi tekanan ban dengan angin biasa dan nitrogen.
Sebaiknya mengisi ban pakai angin biasa atau nitrogen. Lantas, apa dampaknya di antara keduanya. Berikut Tagar merangkumnya.
1. Suhu Ban
Kalau kita mengisi tekanan ban dengan angin biasa tidak sebaik kalau diisi nitrogen.
Pada angin biasa memiliki molekul yang lebih kecil dan kadar nitrogen yang rendah, maka dapat membuat ban lebih cepat panas atau kempis jika diisi penuh. Malah dalam beberapa kasus ketika cuaca sangat panas ban mudah pecah.
Nitrogen sifatnya tidak cepat panas karena memiliki jumlah molekul yang besar dan tidak tercampus gas lain sehingga ban tidak mudah kempis dan panas.
2. Daya Tahan Ban
Nitrogen memiliki suhu lebih rendah daripada angin biasa. Ketika mobil dipacu kecepatan tinggi maka suhu ban akan panas akibat pergesekan dengan aspal.
Akibat gesekan itu akan memperpendek usia ban. Maka dari itu suhu nitrogen yang lebih rendah daripada angin biasa membuat karet ban tidak mudah cepat termakan oleh panas dan ban menjadi lebih awet.
3. Hemat BBM
Nitrogen memiliki butiran lebih besar dari angin biasa. Hal ini membuat tekanan ban yang berisi nitrogen lebih awet ketimbang angin biasa. Kondisi ini memengaruhi laju kendaraan menjadi lebih hemat bahan bakar.
Karena jika tekanan angin pada ban optimal, maka ban akan menapak sempurna di permukaan jalan. Hal ini membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. []