Wanita Tidak Sengsara Lagi Berkat Penemuan Kenner

Sebelum 1950-an, wanita mengatasi menstruasi dengan menggunakan kain pakai ulang untuk melapisi celana dalamnya. Ini dapat menjadi biang penyakit.
Mary Beatrice Davidson Kenner. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Pernahkah kalian terbayang bagaimana seorang wanita jaman dahulu menghadapi hari menstruasi? Apakah pembalut yang kita gunakan saat ini sudah ada sejak lama? Tentu segala sesuatu ada sosok penemunya, termasuk sebuah pembalut yang menjadi salah satu kebutuhan wajib wanita.

Sebelum 1950-an, wanita mengatasi menstruasi dengan menggunakan kain pakai ulang untuk melapisi celana dalamnya. Hal ini dirasa sangat tidak nyaman dan aman dari kebocoran. Serta, dapat menjadi biang penyakit.

Penemu dengan nama asli Mary Beatrice Davidson Kenner lahir di Charlotte, Carolina Utara, AS. Penemuan gadis kelahiran 17 Mei 1912 yang paling terkenal yaitu “sanitary belt” atau sabuk menstruasi. Ia merupakan penemu berbagai produk yang manusia kini gunakan dan memiliki hak paten terbanyak dari semua wanita Afrika-Amerika.


Pendidikan

Kenner lulus dari Dunbar High School pada tahun 1931. Kemudian, melanjutkan kuliah di Universitas Howard. Sayangnya, hanya 1,5 tahun ia tidak dapat menyelesaikan studi karena kesulitan biaya sehingga tidak menerima gelar sarjana atau pelatihan profesional. Selain itu, pada jaman tersebut wanita dijauhkan dari lembaga ilmiah atau lembaga akademis.


Keahlian

Awalnya Kenner bekerja sambilan. Tahun 1941, ia menjadi karyawan federal. Pada 1950, menjadi penata bunga profesional dan memiliki empat toko bunga yang tersebar di seluruh wilayah Washington. Ia menjalankan bisnis ini selama 23 tahun.

Kenner berhasil mematenkan penemuan “sanitary belt”, cikal bakal pembalut modern. Penemuan yang dipatenkan 1956 ini berguna untuk mengikat pembalut, dengan sabuk yang bisa disesuaikan dengan tubuh pemakainya. Selain itu, sabuk juga dilengkapi dengan kantong pembalut anti-lembab yang berfungsi lebih baik dalam mencegah darah menstruasi rembes pada pakaian. Sebenarnya, Kenner telah menciptakan pembalut wanita kuno ini sejak 1920-an, namun terdapat diskriminasi rasial yang menyebabkan patennya harus tertunda selama tiga puluh tahun.

Perusahaan yang pertama kali menunjukkan minat pada penemuannya, Sonn-Nap-Pack Company, menolaknya setelah mereka menemukan bahwa dia keturunan kulit hitam.

Antara tahun 1956 dan 1987, ia menerima lima paten total untuk kreasi barang-barang rumah tangga dan pribadinya. Pada 1976, ia mematenkan baki kursi roda. Pada 1982, ia dan saudaranya mematenkan tempat atau pegangan tisu toilet. Ia mematenkan lampiran pembawa untuk alat bantu jalan pada tahun 1959, setelah Mildred saudaranya menderita multiple sclerosis dan sulit bergerak. Pada 1987, ia juga mematenkan mesin cuci dan alat pijat yang dipasang di dinding pancuran atau bak mandi dikenal sebagai pencuci belakang.

Kenner mematenkan banyak penemuan pada usia 40-an, namun penemuan pertamannya pada usia 6 tahun. Kenner memiliki banyak ide, termasuk atap konvertibel yang akan menutupi kursi lipat mobil yang bergemuruh, ujung spons di ujung payung yang akan menyerap air hujan, asbak portabel yang akan menempel pada kotak rokok, serta mencoba engsel pintu yang bisa meminyaki sendiri.


Keluarga Penemu

Ayah Kenner, Sidney Nathaniel Davidson (1890 –1958) mematenkan alat penekan pakaian portabel, mematenkan pembersih jendela untuk kereta api dan menemukan tandu dengan roda untuk ambulans.

Kakeknya, menemukan sinyal cahaya untuk kereta api namun penemuan ini dicuri oleh seorang pria kulit putih. Kakaknya, Mildred Davidson Austin Smith (1916–1993) menemukan, mematenkan, dan menjual permainan papan secara komersial.


Percintaan

Selama Perang Dunia II, Kenner mendapatkan pekerjaan di pemerintah federal, bekerja untuk Biro Sensus dan Kantor Akuntansi Umum. Kenner bertemu dan jatuh cinta dengan seorang tentara, yang dia nikahi pada tahun 1945. Mereka bercerai pada tahun 1950. Pada tahun 1951, Kenner menikah dengan petinju kelas berat terkenal James "Jabbo" Kenner. Mereka tinggal di McLean, Virginia, dekat kompleks Kennedy. Mereka adalah orang tua angkat dari lima anak laki-laki. Suaminya meninggal pada 1983. Sedangkan, Kenner meninggal usia 93 pada 13 Januari 2006 di Washington DC.

(Vidiana Lihayati)

Berita terkait
Indonesia Punya Berbagai Penemuan yang Juga Diakui Dunia
Penemuan tokoh-tokoh ini mempermudah aktifitas manusia dan bermanfaat hingga sekarang.
Penemu Vaksin Covid Sarah Gilbert Akui Hanya Ingin Berbagi
Penemu vaksin AstraZenecca mengaku tak ingin mengambil hak paten penuh, agar bisa berbagi intelektual. Ia pun mendapat gelar kebangsawanan.
Profil Indra Ridiansyah, Ilmuwan Penemu Vaksin AstraZaneca
Keikutsertaan Indra di tim Jenner Institute merupakan laboratorium yang susungguhnya dari penelitian vaksin untuk menyelamatkan banyak orang.
0
Kejahatan Seksual di Indonesia Marak Karena Masyarakat Menyalahkan Korban
Kasus-kasus kejahatan seksual yang ditangani polisi mulai dari pelecehan sampai perkosaan