Mengenal Penyakit Parkinson yang Menyerang Otak

Parkinson memang salah satu jenis penyakit yang menyerang saraf, sehingga berdampak pada fungsi kerja otak. Berikut penjelasannya.
Ilustrasi Parkinson. (Foto: Pixabay/MabelAmber)

TAGAR.id, Jakarta - Parkinson memang salah satu jenis penyakit yang menyerang saraf, sehingga berdampak pada fungsi otak dalam mengendalikan gerakan tubuh. Mereka yang menderita sakit ini, tentu akan kesusahan menggerakkan tubuhnya, termasuk berjalan, menulis, berbicara, berdiri, dan sebagainya. 

Dilansir dari Alodokter, gangguan kesehatan ini akan terlihat semakin buruk seiring dengan berjalannya waktu dan tingkatan stadium yang diderita. Berikut penjelasan lima tingkatan (stadium) yang dialami penderita parkinson.

- Stadium 1

Biasanya seseorang yang memasuki stadium tingkat satu ini, gejala parkinson tergolong sangat ringan dan dampaknya tidak mengganggu hingga menghambat aktivitas penderitanya. 

- Stadium 2

Lamanya waktu parkinston mulai berkembang dari stadium tingkat 1 menuju stadium 2 pada setiap orang tidak sama. Sebab, penyakit ini bisa meningkat dalam hitungan waktu bulan atau tahunan. Pada tingkatan inilah penyakit tersebut mulai menunjukkan tanda dan gejalanya. 

- Stadium 3

Gejala parkinson pada stadium 3 sudah semakin jelas dan terlihat. Seseorang yang sudah memasuki stadium 3 tentu akan merasakan gerakan tubuh mulai semakin lambat.

- Stadium 4

Dalam tingkatan ini, penderita parkinson sudah mulai kesusahan untuk bergerak, berjalan atau berdiri. Gerakan tubuh mereka sudah tampak lambat dan dalam kondisi ini, penderita membutuhkan bantuan orang yang ada di sekitarnya. 

- Stadium 5

Bila penderita parkinson sudah memasuki stadium 5, mereka akan terlihat kesulitan bahkan tidak bisa lagi berdiri. Dalam kondisi ini, kesehatan mereka sudah semakin menurun dan tentunya mereka akan menderita halusinasi dan delusi

Gejala awal yang cenderung diabaikan dan tidak disadari oleh pengidap penyakit ini yaitu, gerak tubuh melambat, kaku otot, hingga tremor (getaran). Penyakit ini memang berhubungan dengan kerusakan sel saraf di bagian otak atau disebut dengan substantia nigra. Kondisi ini bisa disebabkan karena produksi dopamin berkurang atau menurun, akibatnya gerakan tubuh tampak semakin melambat. 

Biasanya pengobatan yang dilakukan juga hanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan meredakan gejala parkinson saja. Berikut pengobatan yang biasanya dilakukan terhadap pengidap penyakit ini, yaitu sebagai berikut:

  • Penggunaan obat-obatan, seperti levodopa dan antikolinergik
  • Prosedur bedah
  • Terapi suportif, seperti fisioterapi

Meski penyakit ini memang sulit untuk diobati, tetapi penyakit parkinson dapat Anda cegah dengan cara mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan dan berolahraga dengan rutin setiap harinya. 

Faktor risiko penyakit parkinson ini biasanya sangat rentan terjadi pada usia paruh baya hingga lanjut usia. Semakin bertambah usia mereka tentu akan cenderung berisiko terkena penyakit yang satu ini. 

Selain itu, faktor keturunan juga bisa meningkatkan risiko serangan parkinson, meski risikonya sangat kecil. Kecuali di dalam keluarga tersebut ada tak sedikit memiliki riwayat gangguan kesehatan ini. Faktor risiko lainnya yaitu dilihat dari jenis kelamin, biasanya pria akan lebih rentan mengalami sakit ini dibandingkan dengan wanita. []

Baca juga:

Berita terkait
Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal pada Anak
Penyakit ginjal bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Berikut penyebab dan gejala penyakit ginjal pada anak yang harus diwaspadai
Obat Alami Ampuh Mengatasi Penyakit Jantung
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Vito Anggarino Damay mengatakan makanan alami, terutama yang berbau herbal sangat baik untuk jantung.
Mengenal Tanda-tanda Kadar Gula Darah Tinggi
Kadar gula darah tinggi tentu berbahaya untuk kesehatan karena bisa memicu terjadinya penyakit diabetes. Berikut tanda-tanda kadar gula meningkat.
0
Jalan Tol Bukan untuk Tempat Ngebut
Kecelakaan lalu lintas di jalan tol menimbulkan kerugian materi yang besar dan korban jiwa yang banyak, beberapa faktor penyebab saling terkait