Perempuan Membutuhkan Lebih Banyak Tidur

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan laki-laki, namun sering mengalami gangguan tidur.
Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Unsplash

Pada umumnya, orang dewasa membutuhkan tidur setidaknya tujuh jam setiap malam agar merasa segar ketika bangun. Namun, berbagai kegiatan sehari-hari, seperti bekerja atau bergaul, seringkali mengurangi waktu tidur. Akibatnya, banyak orang yang merasa lelah ketika bangun, padahal tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan seharusnya tidur sedikit lebih lama daripada laki-laki. Namun, ironisnya, perempuan justru lebih sering mengalami gangguan tidur. Menurut Sleep Foundation, ada beberapa alasan mengapa perempuan membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan pria. Salah satunya adalah perempuan memiliki kemungkinan mengalami insomnia 40 persen lebih tinggi daripada laki-laki, dan dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita gangguan kecemasan dan depresi.

Hormon mungkin menjadi salah satu alasan mengapa perempuan membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur. Siklus bangun-tidur diatur oleh hormon manusia, yang mempengaruhi kapan seseorang merasa lelah, waspada, dan lapar. Perempuan mengalami perubahan hormon setiap bulan dan sepanjang hidup mereka, yang berdampak pada ritme sirkadian dan menciptakan kebutuhan yang lebih besar untuk tidur. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan laki-laki, mereka juga cenderung tidur sedikit lebih lama daripada pria, yakni hanya sekitar 11 menit saja.

Berbagai penelitian juga menemukan bahwa perempuan tidur lebih cepat. Ini mungkin diakibatkan kebutuhan tidur yang lebih besar, namun bisa juga menunjukkan bahwa mereka lebih lelah saja. Tidur siang menambah total waktu tidur seseorang, namun juga membuat tidur malam menjadi kurang nyenyak. Selain itu, perempuan lebih mungkin terbangun daripada laki-laki untuk mengurus orang lain di rumah, sehingga tidur berkualitas mereka terganggu.

Kurang tidur juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan, terutama penyakit jantung. Sebuah studi di jurnal ilmiah Circulation menemukan bahwa perempuan yang rutin tidur kurang dari lima jam setiap malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan yang diteliti—berusia 42-52 tahun—terus-menerus mengalami gejala insomnia tinggi, memiliki peningkatan risiko stroke dan serangan jantung sebesar 75 persen. Mulai saat ini, cobalah untuk tidur lebih lama dari biasanya. Kamu bisa memulainya dengan memajukan jam tidurmu 10-15 menit lebih awal. Hindari menggenggam handphone sebelum tidur dan cobalah untuk mencari aktivitas lain untuk membuat tubuhmu rileks, seperti membaca buku ringan atau melakukan peregangan tubuh.

Berita terkait
Cara Ampuh Mengatasi Insomnia
Gangguan tidur dalam jangka panjang dapat memicu munculnya beragam masalah kesehatan
8 Tips Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Insomnia
Mengutip informasi dari berbagai sumber, berikut Tagar rangkumkan 8 pengobatan rumahan untuk mengatasi insomnia.
5 Kebiasaan Ini Membantu Anda Sembuhkan Insomnia
Hampir separuh orang menyalahkan stres kerja sebagai penyebab tidurnya yang buruk.
0
Perempuan Membutuhkan Lebih Banyak Tidur
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan lebih banyak tidur dibandingkan laki-laki, namun sering mengalami gangguan tidur.