AIDS Merupakan Ancaman Kesehatan Global yang Masih Menakutkan

Artikel membahas penyebab, penyebaran, gejala, pengobatan, dan upaya global dalam mengatasi AIDS.
Ilustrasi. (Sumber: subpng.com)

TAGAR.id - AIDS singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome (cacat kekebalan tubuh dapatan) telah jadi salah satu ancaman kesehatan global. AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang menyebabkan kerusakab sistem kekebalan tubuh manusia. 

Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit yang dapat mengancam jiwa. Meskipun penanganan dan pengobatan telah mengalami kemajuan signifikan, AIDS tetap menjadi penyakit yang menakutkan bagi banyak orang di seluruh dunia.

Laporan UNAIDS (badan khususu PBB untuk menangani HIV/AIDS) menunjukkan sampai akhir tahun 2023 dilaporkan 39,9 juta kasus HIV/AIDS secara global dengan 630.000 kematian serta 1,3 juta infeksi HIV baru. Tidak ada negara yang bebas dari epidemi HIV/AIDS.

Penyebaran HIV terjadi melalui beberapa cara, termasuk hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah yang terkontaminasi, penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian, dan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya terutama saat persalinan dan menyusui dengan air susu ibu (ASI). 

Pengetahuan tentang cara-cara penularan ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS menjadi kunci dalam mengurangi prevalensi penyakit ini.

Gejala awal infeksi HIV seringkali mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan dengan catatan yang bersangkutan pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan seseorang yang sering ganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks dan cewek prostitusi online, dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom. 

Namun, gejala ini biasanya hilang dengan sendirinya, dan banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Lagi pula gejala HIV/AIDS tidak otomatis terkait dengan infeksi HIV.

Seiring waktu, virus akan terus merusak sistem kekebalan tubuh, dan gejala yang lebih serius mulai muncul. Ini termasuk penurunan berat badan yang drastis, diare kronis, dan infeksi oportunistik yang sulit diobati. Deteksi dini melalui tes HIV sangat penting untuk memulai pengobatan tepat waktu dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Pengobatan HIV/AIDS, yang dikenal sebagai terapi antiretroviral (ART), telah membawa perubahan revolusioner dalam penanganan penyakit ini. ART bekerja dengan menghambat replikasi virus HIV, memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk pulih dan melawan infeksi. Meskipun ART tidak dapat menyembuhkan HIV sepenuhnya, pengobatan ini dapat mengendalikan virus dan memperpanjang harapan hidup penderita. Selain itu, penggunaan ART secara konsisten juga dapat mengurangi risiko penularan virus kepada orang lain.

Upaya global untuk mengatasi HIV/AIDS telah mencapai beberapa kemajuan signifikan. UNAIDS, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), pemerintah, dan komunitas lokal bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap pengobatan, edukasi, dan pencegahan. 

Namun, tantangan masih ada, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS juga tetap menjadi hambatan besar dalam upaya pemberantasan penyakit ini. Dengan komitmen bersama dan dukungan yang kuat, harapannya adalah bahwa suatu hari nanti, AIDS dapat dikendalikan dan bahkan dihilangkan sepenuhnya (dari berbagai sumber). []

Berita terkait
UNAIDS Tekankan Urgensi Akhiri Epidemi HIV/AIDS Secara Global
UNAIDS menekankan urgensi aksi global untuk mengakhiri pandemi AIDS pada konferensi internasional AIDS 2024 Munich, Jerman.
Penanggulangan HIV/AIDS Hanya di Hilir Bisa Bikin Indonesia Jadi Afrika Kedua
Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia hanya dijalankan di hilir, sementara di hulu yaitu sumber infeksi HIV baru tidak ada program penanggulangan
Keluhan Kesehatan Tidak Otomatis Terkait dengan HIV/AIDS
Berita seputar HIV/AIDS pada Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2020, diramaikan dengan gejala HIV/AIDS yang bisa membuat kepanikan masyarakat
0
Wakil Ketua MPR: Kompolnas Harus Menjadi Penyeimbang Kinerja Polri
Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, menekankan peran Kompolnas dalam menjaga kinerja Kepolisian Republik Indonesia.