Mahfud MD, Gagal Wapres Jadi Menteri

Mahfud MD yang pernah gagal menjadi wakil presiden dalam Pilpres 2019 masuk dalam daftar yang dipanggil Presiden Jokowi menjadi calon menteri
Anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD meminta semua pihak berkepala dingin menyelesaikan persoalan berbau rasis yang menyinggung perasaan warga Papua. (Foto : Tagar/Agus Joko Mulyono)

Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Muhammad Mahmud MD masuk dalam daftar yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon menteri, pada Senin, 21 Oktober 2019. Mahfud yang namanya sempat menjadi pembicaraan publik karena kegagalannya menjadi wakil presiden (Wapres) mendampingi Jokowi saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mengaku tidak diberitahu akan menjadi menteri apa saat bertemu Presiden Jokowi.

Mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid periode 2000-2001 itu menyerahkan sepenuhnya posisi apa yang akan diamanatkan kepadanya. Menurut Mahfud, dia hanya diajak berdiskusi mengenai dinamika terkini, termasuk soal hak asasi manusia (HAM) dan radikalisme. “Saya tidak perlu menawar, saya ingin apa. Beliau yang lebih tahu apa yang cocok untuk saya,” katanya setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi.

Mahfud MD sudah malang melintang di percaturan politik nasional. Berbagai jabatan strategis di pemerintah pernah ia pegang.

Jabatan penting yang ia pegang saat ini adalah anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk Presiden Jokowi.

Bagaimana sepak terjang pakar hukum tata negara ini di percaturan poltik nasional, berikut ini rangkuman Tagar.

Terlahir dengan nama Muhamad Mahfud, ia merupakan putra dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah yang lahir pada 13 Mei 1957 di Sampang, Madura, Jawa Timur. Ia sejak kecil sudah diberikan Pendidikan oleh orangtuanya baik pendidikan umum maupun agama. Sebagai Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, rupanya Mahfud punya pendidikan yang mumpuni di bidang hukum.

Mahfud MDMahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Poppy)

Pendidikan

Karir Madrasah Ibtida'iyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura.

SD Negeri Waru Pamekasan, Madura.

Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN), pendidikan setara SMP ditempuh selama 4 tahun, Pamekasan Madura.

Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), pendidikan setara SMA, selama 3 tahu , Yogyakarta.

S1 Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

S1 Fakultas Sastra dan Kebudayaan (Sasdaya) Jurusan Sastra Arab, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Program Pasca Sarjana S2, Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Program Doktoral S3, Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Karir

Pendidikannya mengantarkan pada prestasinya di lingkungan akademik, karena ternyata Mahfud adalah dosen tetap Fakultas Hukum UII pertama yang meraih Doktor pada tahun 1993. Karirnya melesat, mendahului dosen dan senior-seniornya di UII-nya dulu.

Namun, tidak berhenti sampai disitu, Mahfud mampu menapaki karir d level eksekutif. Pada 1999-2000, Mahfud dipercaya menjadi Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM (Eselon I B). Lalu, pada 2000 menjabat Eselon I A sebagai Deputi Menteri Negara Urusan HAM, yang membidangi produk legislasi urusan HAM.

Di era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Mahfud MD ternyata ditawari jabatan penting yakni Jaksa Agung. Namun ia menolaknya, lantas didapuk Gus Dur menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.

Setelah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan sebagai oleh Gus Dur pada 8 Februari 2001.

Mahfud pun sempat didapuk menjadi menjadi Menteri Kehakiman dan HAM, menggantikan Yusril Ihza Mahendra yang diberhentikan pada 8 Februari 2001. Hanya saja, menjadi Menteri Kehakiman dan HAM demisionee, karena pada 20 Juli 2001 dirinya diangkat Gus Dur tapi dua hari kemudian Gus Dur lengser.

Setelah tidak menjabat di lembaga eksekutif mulailah Mahfud menekuni politik. Awalnya ia memilih Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memulai karir politiknya, tapi akhirnya ia memilih ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pertainya Gus Dur. Pada 2002-2005 Mahfud sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB 2002-2005.

Ternyata, di Pemilu 2004, Mahfud mendapat kursi untuk duduk sebagai anggota legislatif dari Fraksi PKB untuk periode 2004-2009. Akhir masa jabatan wakil rakyat, Mahfud memilih ikut uji kelayakan calon hakim konstitusi.

Hasilnya, Mahfud lolos dan terpilih menggantikan hakim Konstitusi Achmad Roestabdi yang memasuki purna tugas. Karir Mahfud di Lembaga Yudikatif ini pun berajalan mulus karena setelah pemilihan Ketua Mahkamah Konstitusi, yang berlangsung terbuka di ruang sidang pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, pada 19 Agustus 2008, Mahfud MD terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011.

Menggantikan Ketua MK sebelumnya, Jimly Asshiddiqie, Mahfud MD disebut-sebut semakin membawa harum namanya dan lembaga yudikatif. Pasalnya, Mahfud dinilai punya ketegasan, kelugasan, dan kejujuran saat memimpin Mahkamah Konstitusi.

Mahfud MDAnggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Pengalaman Lembaga Eksekutif

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-24 pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid.

Masa jabatan 20 Juli 2001-23 Juli 2001.

Menteri Pertahanan Indonesia ke-22.

Masa jabatan 26 Agustus 2000-20 Juli 2001.

Pengalaman Lembaga Eksekutif

Anggota DPR-RI Komisi III (2004-2006).

Anggota DPR-RI Komisi I (2006-2007).

Anggota DPR-RI Komisi III (2007-2008).

Wakil Ketua Badan Legislatif DPR-RI (2007-2008).

Pengalaman Lembaga Yudikatif

Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ke-2.

Masa jabatan 19 Agustus 2008-1 April 2013.


Mahfud MDMahfud MD mendatangi istana kepresidenan Jakarta pada Senin, 21 Oktober 2019. (Foto: Desca Lidya Natalia)

Karir Pendidikan

Staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984 hingga sekarang.

Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986-1988).

Pembantu Dekan II Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1988-1980).

Direktur Karyasiswa, Universitas Islam Indonesia (1991-1993).

Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994-2000).

Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996-2000).

Anggota Panelis dan Asesor, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (1997-1999).

Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002-2005).

Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (2010-).

Ketua Dewan Penyantun Yayasan Alumni Undip Badan Penyelenggara Universitas Semarang (USM) (2018-).

Jabatan Pemerintahan

Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000).

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000-2001).

Anggota Komisi III DPR RI dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004-2008).

Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang).

Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008-2013).

Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017-2018).

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018-)

Pernikahan

Mahfud MD menikah dengan Zaizatun Nihayati, gadis teman kuliahnya di Fakultas Hukum UII Yogyakarta, pada tahun 1982. Yatie sapaan akrab Zaizatun adalah perempuan kelahiran Jember, 18 November 1959, anak kedua dari delapan bersaudara pasangan Sya'roni dan Shofiyah. Yatie pernah bekerja sebagai guru SMA. Tapi ketika Mahfud MD diangkat menjadi menteri dan harus pindah ke Jakarta maka Yatie tak lagi menjadi guru sampai sekarang.

Mahfud dan Yatie bertemu pertama kali di kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978 saat keduanya sama-sama aktif di HMI. Sejak 1979, keduanya mulai dekat dan akhirnya berpacaran. Hubungan keduanya bertahan lama, sehingga pada 2 Oktober 1982, Mahfud dan Yatie resmi menikah di Semboro, Jember. Dari pernikahan itu, Mahfud dan Yatie dikaruniai tiga orang anak yaitu: Mohammad Ikhwan Zein, laki-laki kelahiran 15 Maret 1984, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Vina Amalia, perempuan kelahiran 15 Juli 1989 dan Royhan Akbar, laki-laki kelahiran 7 Februari 1991.

(Dian Cahayaningrum)

Baca Juga: 

- Posisi Kursi Menteri untuk Mahfud MD Masih Misterius

- Mahfud MD, Jaksa Agung Non-Partai Pilihan Jokowi ?

Berita terkait
Mahfud MD dan Pesan WhatsApp Istana Jelang Tahajud
Menjadi orang pertama yang diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan, Mahfud MD menceritakan momen awal mendapatkan kabar undangan.
Mahfud MD antara Menteri Hukum, Jaksa Agung, atau Agama
Mantan Ketua MK Mahfud MD telah menerima pinangan Presiden Joko Widodo menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024.
Mahfud MD Siap Dilantik Jadi Menteri Hari Rabu
Mahfud MD menyatakan siap dilantik pada hari rabu, 23 Oktober 2019 mendatang.
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura