Beberapa waktu lalu, Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyoroti ketiadaan tindak lanjut dari lembaga antirasuah tersebut terkait dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Presiden Joko Widodo. Menurutnya, hal ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat yang menuntut keadilan dan transparansi dalam penegakan hukum.
Salah satu kasus yang disorot adalah dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi. Abraham menegaskan bahwa kasus ini perlu ditangani dengan serius oleh KPK, mengingat potensi pelanggaran hukum yang terlibat. Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa kasus lain yang perlu dipertanyakan kepada Pimpinan KPK.
Abraham menekankan pentingnya KPK untuk berani berpedoman pada semangat keadilan dalam menegakkan hukum. Menurutnya, lembaga antirasuah harus mendengarkan aspirasi masyarakat dan tidak ragu untuk mengusut setiap dugaan korupsi, terlepas dari siapa yang terlibat. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Para aktivis dan masyarakat juga turut menuntut KPK untuk mengusut dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Presiden Jokowi. Mereka berpendapat bahwa PDIP, partai yang mendukung pemerintahan Jokowi, harus diajarkan untuk memegang teguh prinsip keadilan dan integritas. Tuntutan ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyelewengan yang melibatkan pihak berkuasa.
Abraham menegaskan bahwa diskusi dan pertanyaan yang diajukan kepada Pimpinan KPK bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga tersebut tetap berkomitmen pada tugas dan fungsinya dalam pemberantasan korupsi. Ia berharap KPK dapat memberikan jawaban yang memuaskan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengusut setiap dugaan korupsi, termasuk yang melibatkan keluarga Presiden.