TAGAR.id, Jakarta - Presiden ke-7 RI Ir Joko Widodo mengirim salam kepada warga Aceh dan Abu Doto (dr. Zaini Abdullah, Gubernur Aceh periode 2012-2017). Jokowi bertanya keadaan Aceh sekarang. Jokowi yang pernah kerja di PT KKA (Persero) yang ditempatkan di Aceh Tengah tidak pernah melupakan nostalgia ketika pertama merantau ke Aceh setelah tamat kuliah di UGM pada 1985 dan mulai kerja di Aceh Tengah pada 1986-1988.
“Begitu Pak Jokowi melihat saya, pertanyaan pertama, bagaimana kabar Aceh dan kondisi kesehatan Abu Doto,” jelas Dr. M Adli Abdullah pada silaturrahmi Idul Adha dengan Jokowi di Solo, Selasa (10/6/2025).
- Baca Juga: Penemuan Ladang Ganja yang Meningkat di Wilayah Provinsi Aceh TNI AD Siapkan Batalyon Teritorial
Adli menuturkan, dalam suasana Idul Adha yang penuh kehangatan dan makna kebersamaan, ketua umum Bara JP Utje Gustav Patti (NTT), Boy Nababan (Jambi), Muhammad Faruk (Jawa Timur), Soni Barata (Jawa Tengah), Reagen (Lampung), dan Yudas Pasomba (Sulawesi Selatan) disambut hangat dan penuh kekeluargaan oleh keluarga Jokowi. Adli menerangkan, pertemuan ini berlangsung akrab dan bersahaja ditemani secangkir teh hangat serta kolak pisang khas yang mempermanis pertemuan penuh makna ini.
“Dalam percakapan santai dan hangat, Presiden Jokowi secara khusus menanyakan kabar warga Aceh dan kondisi Abu Doto. Pak Jokowi menitipkan salam hangat dan penuh hormat sebagai bentuk penghargaan kepada sosok tokoh Aceh yang sangat dihormati,” ungkap Adli.
Dalam kesempatan itu, mantan wali kota Solo ini menyampaikan harapannya agar pengurus Bara JP sebagai bagian dari jejaring relawan dan sahabatnya dari berbagai daerah dapat terus mengawal dan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Mantan Gubernur Jakarta itu berpesan untuk terus menjaga bangsa ini sebagai tugas kita bersama di mana pun kita berada, dalam kapasitas sekecil apa pun, demi masa depan negara yang lebih baik.
“Sebuah ajakan tulus untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional dan memperkuat persatuan bangsa dalam transisi kepemimpinan nasional,” pungkas Adli. []