Berhenti Vaping? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Anda

Jika Anda berniat untuk menghentikan kebiasaan vaping, akan ada banyak dampak positif untuk tubuh Anda.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Vaping atau merokok elektrik disukai oleh banyak orang karena dianggap lebih sehat daripada rokok biasa.

Padahal, rokok biasa dan rokok elektrik/vape sama-sama memiliki dampak negatif bagi tubuh.

Rokok biasa dan rokok elektrik sama-sama dapat berbahaya bagi paru-paru, juga bisa membuat ketagihan.

Padahal, jika anda mulai berhenti untuk vaping atau merokok elektrik, akan ada banyak dampak positif untuk kesehatan anda.

Dilansir dari situs The Healthy, berikut ini hal yang akan terjadi pada tubuh anda jika berhenti vaping atau merokok elektrik.


Apa itu vape?

Vape atau rokok elektrik mulai hadir di tahun 2000-an. Saat itu, vape dianggap berperan sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tembakau.

Tetapi saat ini justru ada bukti sebaliknya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), telah menghitung hampir 3000 kasus penyakit paru-paru akibat kebiasaan vaping.

CDC juga mencatat 68 kasus kematian akibat kebiasaan vaping. Saat anda vaping, anda menghirup cairan dari kartrid yang terpasang pada perangkat vaping.

Selain nikotin, cairan itu bisa mengandung lusinan bahan kimia dan perasa lainnya.

Berhenti melakukan kebiasaan vaping memang sulit. Hampir sama ketika berhenti merokok. Namun jika anda berniat untuk menghentikan kebiasaan vaping, akan ada banyak dampak positif untuk tubuh anda.

Hanya dalam 20 menit setelah anda berhenti vaping, detak jantung anda kembali normal, tekanan darah menurun, dan sirkulasi pernapasan anda mulai normal kembali.

“Ketika anda berhenti vaping, anda akan merasakan bahwa pernapasan anda akan lebih ringan. Aliran udara anda juga lebih jernih,” ujar Caleb Backle, seorang pakar kesehatan dan kebugaran bersertifikat untuk Maple Holistics.


Beberapa jam kemudian : proses penarikan nikotin dari tubuh

Nikotin bersifat adiktif. Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala ringan dan sementara pada saat proses penarikan nikotin keluar.

Gejala penarikan nikotin bisa bersifat psikologis dan fisik. Gejala psikologis bisa berupa keinginan untuk mencoba nikotin kembali, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, lekas marah dan cemas.

Sedangkan gejala fisik bisa berupa sakit kepala, berkeringat, tremor, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut, dan sembelit.

Butuh waktu sekitar sebulan untuk mengentikan kebiasaan vaping.


Satu hari kemudian : risiko serangan jantung berkurang

Menurut sebuah studi di tahun 2018 penggunaan rokok elektrik dapat menggandakan risiko terhadap serangan jantung.

Namun jika anda mulai berhenti, risikonya mulai turun dengan sangat cepat, Bahkan hanya dalam satu hari.


Dua hari kemudian : indera penciuman dan perasa mulai membaik

Vaping dapat mengurangi kemampuan anda untuk mencium dan merasa. Jika anda berhenti melakukannya, dalam waktu 48 jam indera penciuman dan perasa anda mulai kembali perlahan.


Tiga hari kemudian : nikotin keluar dari dalam tubuh

“Nikotin meninggalkan tubuh anda pada hari ketiga. Itulah sebabnya gejala penarikan akan memuncak pada saat itu,” ujar Dr. Djordevic.


Satu bulan kemudian : paru-paru mulai menunjukkan kesehatannya

Dengan berhenti merokok elektrik atau vaping, paru-paru anda mulai sehat kembali. Anda juga akan berhenti batuk-batuk secara perlahan, kapasitas paru-paru anda pun meningkat. Sesak napas pun mulai hilang


Setelah tiga bulan : sirkulasi darah mulai membaik.

Nikotin yang terkandung dalam cairan rokok elektrik, menyebabkan penyempitan darah. Namun, ketika anda berhenti vaping, sirkulasi darah anda mulai membaik.

Setelah sembilan bulan : paru-paru dapat melawan infeksi kembali

Setelah sembilan bulan kesehatan paru-paru mulai meningkat secara signifikan berkat pembaruan struktur mikroskopis seperti rambut di dalam paru-paru yang membantu mengeluarkan lender dan melawan infeksi. []


Baca Juga


Berita terkait
Rokok vs Vape: Manakah yang Lebih Berbahaya Bagi Tubuh?
Rokok memang lebih berbahaya, namun bukan berarti vape lebih aman.
Benarkah Vape Justru Lebih Berbahaya dari Rokok?
Padahal nyatanya kandungan zat adiktif nikotin pada rokok tembakau juga ada dalam vape.
Efektif Vape Nikotin atau Permen Karet untuk Berhenti Merokok?
Tinjauan penelitian terbaru mengungkapkan vape (rokok elektrik) atau mengunyah permen karet lebih efektif berhenti merokok.
0
5 Cara Tepat Menyimpan Parfum Agar Aromanya Tetap Awet
Berikut solusi menyimpan parfum yang tepat agar wanginya bertahan meski telah disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.