Alasan Berat Badan Naik Setelah Berhenti Merokok

Berhenti merokok merupakan hal yang bagus bagi kesehatan tubuh, terlepas dari efek samping yang diberikan.
Ilustrasi berat badan naik (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Berhenti merokok bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi jika sudah dikategorikan sebagai perokok aktif. Tapi terkadang, bagi para perokok yang berhenti merokok sering melaporkan adanya efek samping penambahan berat badan. Mengapa hal demikian bisa terjadi?

Berhenti merokok merupakan hal yang bagus bagi kesehatan tubuh, terlepas dari efek samping yang diberikan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berhenti merokok dapat sangat mengurangi risiko mengembangkan penyakit terkait, termasuk Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan penyakit kardiovaskular.

Namun jika kamu merasakan bahwa berat badanmu naik setelah berhenti merokok, ketahuilah kamu tidak sendirian. Temuan dari penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Drug and Alcohol Dependence menunjukkan bahwa otak kamu bisa menjadi penyebab keinginan lebih banyak makanan olahan yang menenangkan, karena mereka dapat mengisi kekosongan yang disediakan nikotin.

“Kami melihat apakah penghentian nikotin akut meningkatkan asupan junk food, tinggi garam, lemak, dan gula, serta bagaimana reseptor penghilang stres dari sistem opioid terlibat,” kata penulis studi Mustafa al'Absi, Ph. .D., seorang psikolog di Departemen Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Biobehavioral di Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota.

Dilansir dari eatthis.com, para peneliti mengamati sekelompok perokok dan non-perokok berusia antara 18 dan 75 tahun. Semua peserta diinstruksikan untuk berhenti merokok selama 24 jam. Mereka juga diberi 50 miligram naltrexone (obat yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan penggunaan opioid dan gangguan penggunaan alkohol) atau plasebo.


Temuan penelitian ini mungkin terkait dengan penggunaan makanan, terutama yang tinggi kalori untuk mengatasi efek negatif dan tekanan yang menjadi ciri perasaan yang dialami orang selama penghentian merokok.


Para peneliti mencatat bahwa alasan obat tersebut adalah untuk membantu menormalkan asupan kalori perokok ke tingkat yang sejalan dengan kelompok bukan perokok. Peserta kemudian diminta untuk memilih dari pilihan makanan ringan, yang terdiri dari pilihan bergizi dan tidak sehat.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa perokok yang tidak diberi obat lebih mungkin untuk meraih pilihan makanan ringan yang tidak sehat dibandingkan dengan bukan perokok dalam kelompok tersebut.

“Temuan penelitian ini mungkin terkait dengan penggunaan makanan, terutama yang tinggi kalori untuk mengatasi efek negatif dan tekanan yang menjadi ciri perasaan yang dialami orang selama penghentian merokok,” kata al'Absi.

Ia menyimpulkan bahwa hasil penelitian praklinis dan klinis menunjukkan bahwa tingkat stres dapat meningkatkan kesukaan seseorang terhadap makanan yang tinggi lemak dan gula. Penelitian lain menunjukkan bahwa makan junk food dapat menyebabkan pelepasan dopamin secara tiba-tiba di otak yang mirip dengan obat-obatan seperti nikotin.[]


(Rafi Fairuz)

Berita terkait
Pengakuan Armand Maulana Soal Rokok, Alkohol dan Narkoba
Armand Maulana secara tegas mengaku tidak pernah tertarik dengan narkoba, merokok, dan minum-minuman beralkohol.
Selain Berbahaya, Inilah Kerugian Menyetir Sambil Merokok
Hindari merokok di dalam mobil dan jaga kondisi kabin agar selalu bersih dan rapi sehingga nyaman saat digunakan
Kenali Bahaya Nikotin di Rokok Elektrik
Dengan penggunaan jangka panjang, rokok elektrik alias vape juga dapat mengakibatkan serangan jantung atau stroke
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022