Lhokseumawe – Salah seorang pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di Pantai Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh Muhammad Syakir bin Nurul Lok, 17 tahun, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Jalaluddin mengatakan, pasien tersebut mengalami gejala sesak napas dan batu-batuk, sehingga sudah ditangani oleh pihak medis.
“Saat ini dirinya sedang menjalani perawatan di ruang paru dan setelah diagnosa, ia mengalami pneumonia, yaitu sesak napas dan juga ada batuk-batuk, namun sudah ditangani oleh dokter,” ujar Jalaluddin.
Jalaluddin menambahkan, saat tiba di rumah sakit, imigran tersebut juga sudah dilakukan rapid test, karena sesuai dengan protokol kesehatan dan hasilnya non reaktif, sehingga langsung di rawat di ruang paru.
Setelah diagnosa, ia mengalami pneumonia, yaitu sesak napas dan juga ada batuk-batuk.
Mengenai apa penyebabnya masih belum diketahui, bisa saja disebabkan karena kondisi fisik yang capek, karena sudah melakukan perjalanan yang jauh dan juga bisa disebabkan karena kekurangan cairan.
“Kalau penyebab pastinya kita tidak bisa pastikan apa sebabnya, mungkin saja dirinya kelelahan karena sudah menempuh perjalanan yang sangat lama, sehingga mengalami sesak napas,” tutur Jalaluddin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 295 Imigran Rohingya terdampar di Pantai Desa Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Para imigran gelap bertujuan ingin ke Malaysia.
Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Muhammad Waly mengatakan, menurut informasi yang diperoleh, tiba-tiba kapal yang mengangkut para Imigran Rohingya tersebut, bersandar di wilayah Pantai Desa Ujung Blang.
“Tiba-tiba kapal yang mengangkut mereka itu bersandar di wilayah Pantai Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe dan mereka langsung berlarian tanpa arah, serta tujuan,” ujar Muhammad Waly. []
Baca juga:
- Imigran Rohingya Terdampar di Aceh Jalani Rapid Test
- Imigran Rohingya di Aceh Bebas Menggunakan Handphone
- Pemulihan Trauma Perempuan dan Anak Rohingya di Aceh
- Jenguk Rohingya, Warga Aceh Lupa Protokol Corona
- Pengamat: Imigran Rohingya Harus Diuji Sampel Swab
- Bantu Pengungsi Rohingya, Armada ATC Menuju Aceh
- Hasil Rapid Test Covid-19 Warga Rohingya di Aceh