Imigran Rohingya di Aceh Bebas Menggunakan Handphone

Para imigran Rohingya yang terdampar di Aceh bebas menggunakan handphone atau telepon genggam.
Terlihat dua imigran Rohingya sedang menggunakan handphone saat berada di tempat penampungan, di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe, Jumat, 26 Juni 2020. (Foto: Tagar/Agam Khalilullah)

Lhokseumawe, Aceh – Para imigran Rohingya yang ditampung di bekas kantor Imigrasi di Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh bebas menggunakan handphone atau telepon genggam. Berdasarkan amatan Tagar di lokasi para imigran Rohingya tersebut memperoleh handphone dari warga yang berkunjung ke tempat itu dan tidak tahu siapa yang dihubunginya karena berbicara dengan menggunakan bahasa mereka.

Sekretaris Integrity Masriadi Sambo mengatakan, pengawasan terhadap para imigran Rohingya harus diperketat dan juga apabila ada pengunjung yang ingin melihat juga harus dijaga dengan baik.

“Apabila mereka bisa bebas berkomunikasi, maka bisa saja mereka telah berinteraksi dengan pihak-pihak yang tidak diharapkan, seperti pihak-pihak yang melakukan praktik penjualan manusia atau sering disebut human trafficking,” ujar Masriadi, Jumat 26 Juni 2020.

Masriadi menambahkan, apabila belajar dari pengalaman sebelumnya, sangat banyak sekali para imigran Rohingya yang kabur dari tempat penampungan dan hal tersebut hampir terjadi di seluruh Aceh.

Kalau di Aceh sudah beberapa ada Rohingya yang terdampar dan sebagian besar mereka juga sempat kabur dari tempat penampungan.

Bahkan ada pihak-pihak tertentu yang menjemputnya di tempat penampungan, maka apabila terlalu bebas menggunakan handphone, maka tidak menutup kemungkinan hal yang serupa juga akan kembali terjadi.

“Kalau di Aceh sudah beberapa ada Rohingya yang terdampar dan sebagian besar mereka juga sempat kabur dari tempat penampungan. Maka bukan berarti tidak boleh menggunakan handphone, tapi harus diawasi dengan baik,” tutur masriadi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga nelayan Aceh menemukan sebuah kapal rusak yang terombang-ambing di perairan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh yang di dalam kapal terdapat 94 warga Rohingya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Aceh Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tri Hadiyanto mengatakan, saat sekarang ini pihak kepolisian sudah bergerak ke tengah laut, untuk menjemput seluruh manusia perahu itu. []

Baca juga: 

Berita terkait
Puluhan Warga Rohingya Dievakuasi ke Daratan Aceh
Sebanyak 94 Imigran Rohingya yang ditemukan di perairan Pantai Seunuddon, Aceh akan dievakuasi.
Kapal Rusak, 94 Warga Rohingya Masuk Perairan Aceh
94 Imigran Rohingya ditemukan di perairan Pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
Anak Panti Tuna Netra Aceh Tak Dapat Uang Saku
Puluhan anak tuna netra yang dititipkan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Tuna Netra milik Dinas Sosial Aceh di kawasan Ladong belum mendapatkan uang
0
Presiden Biden Tiba di Eropa untuk KTT G7 Bahas Ukraina dan Ekonomi
KTT negara-negara G-7 dengan para pemimpin negara-negara sekutu AS bahas sikap mereka terhadap Rusia dan ekonomi dunia yang melemah