Rekrutmen CPNS Singkil Dinilai Tak Penuhi Ekspektasi

Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Aceh Singkil dinilai tidak mengutamakan putra-putri daerah pada kebutuhan jurusan yang dibuka.
Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kompetensi (SKD) menggunakan sistem Computer Assited Tes (CAT) CPNS secara serentak di berbagai daerah di Indonesia. (Foto: Antara/Adeng Bustomi)

Singkil - Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Aceh Singkil dinilai tidak mengutamakan putra-putri daerah. Pasalnya kebutuhan jurusan yang diajukan kebanyakan tidak memenuhi harapan.

Rahmat Syahrijal, salah seorang Sarjana putra daerah Aceh Singkil menyebutkan dari berbagai jurusan yang dibutuhkan, terdapat beberapa jurusan yang tidak memenuhi ekspektasi dari sarjana muda di daerah.

Rahmat saat ini sarjana S1 jurusan Geografi, yang berprofesi guru bakti itu, merasa risau karena tidak ikut berkompetisi meraih profesi Aparatur Sipil Negara(ASN) akibat Pemkab setempat tidak membuka kualifikasi jurusannya.

"Di sekolahkan tinggi oleh orang tua mulai sejak pendidikan kanak-kanak hingga sarjana, berharap di kesempatan tahunan bisa ikut berkompetisi, kendati banyak persaingan demi harapan merubah pola hidup meraih cita-cita," kata Rahmat kepada Tagar, Minggu, 17 November 2019.

Rahmat mempertanyakan apakah pemkab setempat dalam mengajukan membuka lowongan jurusan tidak berdasarkan survey atau memang ada indikasi kepentingan pribadi.

Masih banyak lulusan-lulusan putra daerah di Aceh Singkil ini yang tidak masuk kategori rekrutmen.

Hal yang senada juga di ktakan Kayarudin salah seorang Sarjana S.Pd.I di lulusan bimbingan konseling, ia menilai rekruitmen CPNS Aceh Singkil, berpeluang masuk kategori jurusannya seperti terdapat dikotomi.

"Misal di formasi pendidikan seolah-olah jurusan lain tidak dibutuhkan, padahal masih banyak lulusan-lulusan putra daerah di Aceh Singkil ini yang tak masuk kategori rekrutmen, seharusnya Pemkab itu mikir, pendidikan di perguruan tinggi sangat membutuhkan waktu, biaya, bagaimana kalau umur sudah melewati ambang batas 35 tahun," katanya.

Kayarudin mempertanyakan banyak putra daerah Aceh Singkil yang jauh - jauh mengenyam pendidikan tinggi ke luar daerah demi pulang ke Aceh Singkil dengan harapan dapat mengabdi ke pemerintahan daerah.

"Kenapa sih, para penyelenggara tidak melihat dari pertimbangan aspek sosial ekonomi budaya di Aceh Singkil," katanya.

Ia berharap kedepan Pemda, sebelum mengumumkan jurusan yang dibutuhkan, terlebih dahulu melakukan survey terhadap sarjana apa saja yang paling banyak di Aceh Singkil sehingga tidak semakin menambah pengangguran sarjana.

"Inilah contohnya, mereka yang beruntung jurusan sekolahnya sesuai kategori, ikut berkompetisi, sementara kami, hanya menjadi penonton saja,"katanya.

Sebelumnya Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia(BKPSDM) Kabupaten Aceh Singkil beberapa hari yang lalu telah merilis sejumlah jurusan yang dibutuhkan diantaranya guru agama islam, bahasa inggris, matematika, penjaskes dan guru kelas.

Sesuai ajuan, jurusan yang berhasil ditetapkan Kemenpan RB, dari tiga kategori yakni Kesehatan, Guru dan Tekhnik.

Kategori kesehatan, rinciannya, dokter umum, dokter gizi, kesehatan masyarakat, ners, kebidanan, perawat, perawat gigi, ilmu gizi, rekam medis, kesehatan lingkungan dan farmasi.

Selanjutnya pada kategori Kesehatan, yang dibutuhkan jurusan ekonomi, perpustakaan, ilmu hukum, dan kategori teknik, yakni informatika, perencanaan kota, sistem informasi dan Agribisnis.[]

Baca juga:

Berita terkait
Akibat Bangkai Babi, Pasar Ikan di Aceh Singkil Sepi
Lapak pedagang ikan di pekan harian pasar Singkil, Aceh Singkil, Provinsi Aceh sejak dua hari terakhir sepi pembeli.
Masalah Buruh di Aceh Singkil Meningkat
YARA Perwakilan Aceh Singkil menilai persoalan dan permasalahan tenaga kerja atau buruh di Aceh Singkil masih sangat tinggi terjadi.
Bupati Diminta Tutup Warung Remang di Aceh Singkil
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (Yara) meminta Bupati Aceh Singkil segera menutup warung remang-remang hiburan karaoke di Aceh Singkil, Aceh.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.