Lhokseumawe – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda mengeluarkan peringatan dini, tentang potensi angin kencang yang terjadi di Provinsi Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria, mengatakan selama dua hari ke depan berpotensi terjadinya angin kencang di Aceh dan berdampak terhadap gelombang laut.
“Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka kecepatan angin tersebut bisa mencapai 40 kilometer per jam dan hal itu sudah termasuk angin kencang dalam kategori menengah,” ujar Zakaria, Selasa, 17 Maret 2020.
Terutama yang berada di kawasan pesisir Samudera Hindia Barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, sebelah utara pulau Sabang dan di daerah pesisir Barat–Selatan Aceh.
Zakaria menambahkan, dengan kecepatan angin yang mencapai 40 kilometer per jam, maka bisa menyebabkan pohon-pohon tumbang dan juga benda-benda lain seperti papan baliho atau reklame.
Bagi para nelayan diimbau juga harus lebih hati-hati dalam melaut, karena terjadi peningkatan gelombang. Apabila gelombang laut sudah mulai tinggi, maka tidak semua kapal mampu menerobos ombak.
“Bagi para nelayan harus lebih hati-hati, terutama yang berada di kawasan pesisir Samudera Hindia Barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, sebelah utara pulau Sabang dan di daerah pesisir Barat–Selatan Aceh,” tutur Zakaria.
Saat sekarang ini perairan Sabang–Banda Aceh ketinggian gelombang mencapai 2 meter, perairan utara Sabang mencapai 2, 50 meter, bagian utara dan timur Aceh mencapai 1, 50 meter.
Begitu juga dikawasan barat–selatan Aceh ketinggian gelombang mencapai 2 meter, wilayah Selat Malaka bagian utara mencapai 1, 50 meter dan kawasan Samudera Hindia Barat Aceh mencapai 2, 50 meter. []