Dekan Pertanian Unimal Baidhawi Sebut Penambahan Empat Batalion Demi Kemajuan Daerah Bukan Hanya di Aceh

Kebijakan dan program pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan dan harus didukung oleh semua pihak
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Baidhawi, S.P., M.P, di ruang kerjanya di Kampus Unimal, Cot Tengku Nie, Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara (30/4/2025). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung).

TAGAR.id, Aceh Utara - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara, Aceh, Dr. Baidhawi, S.P., M.P, mengungkapkan dukungannya terkait dengan wacana penambahan satuan Batalion TNI di Provinsi Aceh demi kemajuan ketahanan pangan mandiri.

Pernyataan itu disampaikan kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya, di Kampus Unimal, Cot Tengku Nie, Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara. Baidhawi berikan wawasan terhadap sejumlah pihak pemahaman peran TNI.

Mendukung wacana penambahan empat Batalion Teritorial, yakni Yonkes dan Pertanian di Aceh. Menurut Baidhawi, hal itu wajar, kebijakan dan program pemerintah untuk meningkatkan swasembada pangan dan harus didukung oleh semua pihak.

“Batalion Teritorial rencananya didirikan di sejumlah wilayah jajaran Kodam Iskandar yakni Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Utara. Saya mendukung wacana percepatan pembangunannya,”

“Selama ini keterlibatan TNI dan pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan cukup bagus, namun ini membutuhkan sinergitas semua lembaga," katanya, Rabu, 30 April 2025.

Magister pertanian itu menilai, pembangunan empat Batalion Teritorial tersebut memiliki nilai positif. Jika TNI sudah bergerak di lapangan, maka semuanya akan ikut serta. Tapi sebaliknya jika tanpa dukungan prajurit, tetap bergerak namun lambat.

"Wacana mendirikan empat Batalion itu untuk mempercepat ketahanan pangan. Namanya saja Batalion Teritorial ya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan," ujarnya.

Baidhawi2Dekan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Baidhawi, S.P., M.P, di ruang kerjanya di Kampus Unimal, Cot Tengku Nie, Reuleut, Muara Batu, Aceh Utara (30/4/2025). (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung).

Baidhawi meyakini jika empat Batalion Teritorial ini didirikan maka berpeluang besar putra daerah Aceh bisa menjadi prajurit TNI dan ditempatkan organik Aceh, membuka lapangan pekerjaan dan secara otomatis dapat mengurangi pengangguran.

“Kebijakan pemerintah hal ini kementerian pertanian, kalau dulu setelah dipanen ada jedah satu bulan, kalau sekarang tidak, digenjot agar lebih meningkat, saya nilai keterlibatan TNI adalah positif, pangan ini tidak bisa berjalan sendiri atau satu lembaga pemerintahan saja,”

Peran TNI selain berperang juga salah satu fokus utama mengembangkan ekonomi produktif bagi masyarakat. Dia menilai dua bulan terakhir keterlibatan TNI dalam membantu membeli atau menyerap gabah dari masyarakat, harga beras pun hingga saat ini masih stabil.

“Kalau bicara teritorial itu luas maknanya, namun bagi TNI itu utama, dan yakinlah, Presiden bersama pemerintahannya melakukan sesuatu tentu sudah dipertimbangkan, bertujuan demi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Dikatakannya, tidak ada salahnya jika pembangunan empat Batalion ini dipercepat karena untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan mandiri.

"Babinsa yang ada aktif berperan selama ini masih kewalahan, karena luasnya wilayah, kita berharap kepada pimpinan TNI maupun Pangdam, kalau bisa disosialisasikan dari awal. Sehingga kita bisa menyiapkan calon sarjana (pertanian), begitu mereka selesai kuliah, punya kesiapan untuk ikut daftar jadi TNI," harapnya. (Laung). []

Berita terkait
Herman Fithra Minta Jangan Nilai Sepotong-sepotong Terkait dengan Wacana 4 Batalion di Aceh
Dia sangat setuju dengan wacana penambahan Empat Batalion Teritorial di Aceh, di antaranya satuan batalion kesehatan, pangan dan konstruksi