TAGAR.id, Jakarta - Nasi lemak yang dikenal sebagai makanan khas Malaysia ternyata memiliki kemiripan dengan nasi uduk, yaitu sama-sama dimasak dengan santan sehingga rasanya gurih.
Akar sejarah keduanya juga sama-sama berasal dari tanah Melayu. Hasil pertemuan budaya Melayu dan Jawa di Batavia pada masa VOC menghasilkan nasi lemak yang dimodifikasi menjadi nasi uduk.
Tak hanya di Malaysia, nasi lemak sudah dikenal terlebih dahulu di Sumatera dari bangsa Melayu yang bermigrasi setelah Portugis memasuki Malaka. Begitu juga dengan negara-negara yang berdekatan semenanjung Malaya juga akrab dengan nasi lemak.
Jadi, nasi lemak juga menjadi konsumsi sehari-hari di Singapura, Brunei, dan Indonesia, khususnya Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Nasi lemak mulanya diolah untuk bekal petani yang pergi ke sawah, pekerja penoreh karet, atau pekerja kebun sawit.
Proses akulturasi di daerah yang berlainan menyebabkan bermacam-macam lauk pelengkap kedua hidangan ini memiliki perbedaan.
Sementara nasi uduk yang identik dengan makanan khas Betawi menggunakan lauk jengkol, semur tahu, dan tempe goreng serta empal.
Sedangkan nasi lemak biasa digandengkan dengan lauk rendang dan sambal. Kedua hidangan ini sama-sama disajikan ketika waktu sarapan. Terlepas dari persamaan dan perbedaan nasi lemak dan nasi uduk, dua-duanya merupakan kuliner khas yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. []
Baca juga