Waktu masih duduk di bangku kuliah, Idrus Marham sudah menyelam di dunia aktivis pergerakan mahasiswa. Pria berbadan kecil ini menamatkan kuliah S1 di IAIN Alaudin Makasar, Fakultas Syari’ah. Setelah itu dia melanjutkan program S2 di IAIN Walisongo, jurusan yang sama. Lalu menamatkan program Doktor ilmu politik di Universitas Gadjah Mada.
Idrus juga tercatat pernah diminta menjadi pengajar dibeberapa kampus, seperti di Universitas Islam Attahiriyah (1986-1992), Universitas Tarumanegara. Setelah itu, Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1962 ini memutuskan terjun ke dunia politik, berlabuh ke Partai Golkar. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI selama tiga periode, dari tahun 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.
Posisi jabatannya di internal partai juga terbilang gemilang. Waktu Aburizal Bakrie menjabat ketua umum, dia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal Partai Golkar periode 2009-2004. Pada agenda musyawarah nasional (Munas) di Denpasar, Bali, ditengah perpecahan konflik internal partai, peserta munas kembali memilihnya menjadi sekjen partai periode 2014-2016.
Setelah Airlangga Hartarto terpilih pada musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar tahun 2017, menggantikan Setya Novanto, Idrus masih dipertahankan menjadi sekjen. Tahun 2018, dia memutuskan mundur dari jabatannya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuknya menjadi menteri sosial, menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Namun sayang, tahun 2018 karier politiknya terjegal. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam dugaan kasus suap proyek pembangunan PLTU Riau-1.
KPK sebut punya bukti komunikasi Idrus Marham-Eni Saragih. "Ada komunikasi antara si Eni dengan IM dan didukung juga dengan keterangan dari Johannes Kotjo. Intinya, si Eni itu ketika menerima uang selalu lapor ke Idrus Marham," kata Alexander Marwata.
Pengacara Idrus Marham luruskan berita tidak ajukan praperadilan. "Meluruskan berita yang beredar bahwa tim hukum Bapak Idrus Marham telah melakukan pertemuan dan merencanakan akan melakukan langkah hukum praperadilan terhadap KPK, dengan ini saya selaku Kuasa Hukum Bapak Idrus Marham, menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar," kata Samsul Huda.
Ahirnya obor Asian Games tiba di rujab Gubernur Sulsel "Indonesia... Indonesia... Indonesia. Bapak presiden... Asean Games… Asean Games," teriak para siswa-siswi antusias.
Idrus Marham serahkan santunan korban KM Sinar Bangun. Mensos menegaskan, pihaknya tidak membutuhkan data manifes, yang penting ada surat dari kepala daerah mengenai identitas korban.
Mensos siap ke Selayar, korban KMP Lestari Maju sempat telepon keluarga. "Bapak sempat menelpon beberapa kali sebelum kapal tenggelam. Tapi waktu itu saya masih di kantor, belum sempat angkat," ujar Nurul Fajrin, anak kedua korban.