Soal Catur Haram, Percasi Jatim Ajak UAS Bertemu

Ceramah Ustaz Abdul Somad alias UAS yang menyebut bahwa olahraga catur itu haram menuai polemik.
Ilustrasi catur. (Foto: Pixabay/@jarmoluk)

Surabaya - Ceramah Ustaz Abdul Somad alias UAS yang menyebut bahwa olahraga catur itu haram menuai polemik. Ceramah tersebut ternyata banyak yang tak setuju dengan pernyataan UAS karena banyak yang menilai olahraga catur baik untuk mengasah kreativitas otak manusia.

Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Timur, Yusuf Santriono sama sekali tak setuju dengan apa yang disampaikan oleh UAS.

"Biarkan saja, orang mau bilang apa, yang jelas bagi kami tetap melakukan pembinaan atlet catur di Indonesia khususnya Jawa Timur. Bahwa catur yang disampaikan oleh UAS hanya sepihak, saya kira kalau ingin bertemu kami ayo, saya mau tanya juga dasar hukumnya apa," kata Yusuf saat dihubungi Tagar, Sabtu 23 November 2019.

Yusuf menilai olahraga catur sama sekali tidak haram, karena tidak ada unsur perjudian, atau maksud lainnya. Hanya saja permainan ini untuk mengasah ketangkasan otak dalam berfikir.

Biarkan saja, orang mau bilang apa, yang jelas bagi kami tetap melakukan pembinaan atlet catur

"Kami kan tidak melaksanakan perjudian, lalu yang diharamkan apanya. Padahal untuk pembinaan catur ini sangat bagus. Seiring dan linier dengan perkembangan otak anak-anak, dan melatih otak mereka. Saya kira itu yang perlu kami sampaikan dan ditegaskan," ucapnya.

Yusuf bercerita semua cabang olahraga juga bisa menjadi haram, bukan hanya pada catur saja. Karena seperti apa yang disampaikan oleh UAS kalau melalaikan salat.

"Kalau semua bisa bicara dan untuk mencari pembenarnya sendiri, saya kira pada permainan apapun menjadi haram, contoh sepak bola atau cabor (cabang olahraga) lain, mereka bisa jadi haram apabila melalaikan kewajibannya seperti salat," imbuh dia.

Sementara itu mengenai perkara ini, Yusuf hanya bisa mengatakan bahwa seluruh pengurus Percasi baik di Jatim dan Indonesia, serta wasit Catur tak terlalu pusing komentar dari UAS.

"Bahno ngomong opo, pokok intine (biarkan bicara apa, pokok intinya) kami terima lapang dada, karena prinsip kami adalah seng waras ngalah (yang sehat mengalah)," tegas Yusuf.

Saat ini menurut Yusuf kondisi Percasi di seluruh Indonesia masih cukup kondusif. Hal ini terbukti, bahwa hari ini mereka berkumpul di Sumatera untuk melaksanakan pertandingan Pra Kualifikasi PON 2020.

"Semuanya atlet dan pengurus kondusif tidak terlalu mengurusi pernyataan dari UAS, malah kami tetap melaksanakan pertandingan Pra Kualifikasi PON di Sumatera ini," ucap Yusuf.

PWNU Jatim Tak Haramkan Catur

Di lain sisi, pengurus besar PWNU Jatim juga tidak mengharamkan soal olahraga catur. Karena menurut mereka selama tidak ada judi dan sifatnya ke hal positif tidak ada dalil yang melarang melakukan permainan tersebut.

"Maka catur kalau menurut saya itu boleh, bahkan baik catur itu, karena melancarkan pemikiran orang. Jadi dia tidak hanya gambling, tapi mengasah keterampilan orang jadi dia tidak termasuk permainan yang diharamkan," kata Khatib Syuriah Pengurus PWNU Jatim, KH Syafruddin Syarif, Sabtu 23 November 2019.

Berdasarkan kajian PWNU, olahraga catur banyak manfaatnya. Selain mengasah keterampilan juga bagus bagi pola pokir anak-anak. Yakni menjauhkan dari perbuatan-perbuatan negatif.

"Saya pribadi melihat bahwa catur itu mempunyai manfaat, jadi catur itu sebuah permainan yang mengasah otak, jadi anak-anak itu bisa fokus dan menjauhkan dari perbuatan yang melanggar syariat agama," ujar Syafruddin.

Meski begitu, Syafruddin juga tidak menyalahkan apa yang dikatakan oleh UAS. Sebab semua ulama punya pertimbangan masing-masing terkait hukum dalam islam.

"Saya tidak tahu apa latar belakang beliau (UAS), karena banyak pilihan dalam hukum itu. Jadi saya tidak menyalahkan apa yang dikatakan oleh beliau," tambah dia.

Selain itu, Syafruddin juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jatim untuk tetap kondusif. Karena memang banyak pilihan hukum di dalam islam, jadi perlu melihat dasar hukumnya itu apakah sudah sahih dan relevan.

"Pesan saya jadi kalau dalam masalah hukum memang banyak sekali pendapat. Jadi masyarakat harus bisa mencari hukum yang benar dan relevan. Tapi saya juga menghargai pendapat UAS karena dia juga pasti punya pertimbangan sendiri," ucap Syafruddin. []

Baca juga:

Berita terkait
Pelemparan Kereta Api, Polisi Amankan 36 Orang
Usai insiden pelemparan batu ke Kereta Api (KA) Jayabaya Polrestabes Surabaya mengamankan 36 orang oknum suporter.
Kereta Api Jayabaya Dilempari, 2 Penumpang Terluka
PT KAI Daop 8 Surabaya mencatat ada dua kali kejadian pelemparan pada kereta Jayabaya yakni pada hari Jumat dan Sabtu dini hari.
Ulama di Madura Tuntut Sukmawati Dipenjara
Pernyataan kontroversial Sukmawati Soekarnoputri mengetuk amarah ulama dan umat Islam di Madura.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.