MUI Padang Sebut Main Catur Buang-buang Waktu

Ketua MUI Sumatera Barat Duski Samad menyebutkan permainan catur, dadu atau domino hanya buang-buang waktu.
Ilustrasi catur. (Foto: Pixabay/@jarmoluk)

Padang - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Padang Duski Samad menyebutkan permainan catur, dadu atau domino hanya buang-buang waktu. 

"Permainan tersebut pada dasarnya adalah mubazir, bisa jadi haram ketika ada pertaruhan, apapun bentuk taruhannya," kata Duski Samad kepada Tagar, Sabtu, 23 November 2019.

Masih banyak kerja produktif. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan.

Meski tidak haram, Duski Samad mengatakan segala sesuatu yang dianggap tidak mendatangkan manfaat disebut mubazir.

"Masih banyak kerja produktif. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya, seperti dijelaskan dalam Alquran Surat Al Isra ayat 27," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan oleh Tagar, nama Ustaz Abdul Somad alias UAS kembali diperbincangkan di jagat media sosial belakangan ini, usai mengisi tausiah integritas di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Sejumlah warganet mengungkit video ceramah lama UAS soal haramnya permainan catur dan domino yang sempat viral di dunia maya itu. 

Dalam video ceramah yang diunggah laman YouTube Tausiah Islami tersebut, UAS terlihat membacakan pertanyaan dalam sesi tanya jawab bersama jamaah pengajian.

Video lama itu diunggah tanggal 26 Juli 2017 dan itu kembali ramai menjadi perbincangan warganet, tidak lama usai UAS mengisi pengajian di gedung KPK pada Selasa, 19 November 2019.  

Di video tersebut ada salah satu pertanyaan yang muncul mengenai hukum bermain catur dan domino. Abdul Somad menanggapi bermain catur atau domino merupakan kegiatan mubazir waktu.

"Maaf ustaz, boleh enggak mau main domino, untuk mengisi (waktu) luang, biasanya saat (perayaan) 17 Agustus," kata UAS membacakan pertanyaan dalam selembar kertas.

Sebelum mantap menjawab, Abdul Somad sudah menyangka bahwa rekaman video jawabannya bakal 'berbahaya' di masa yang akan datang.

"Ini, rekaman ini berbahaya ini. Dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua, pertama melalaikan salat, yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," ujar UAS.

Sejumlah netizen membanjiri kolom komentar unggahan dengan pernyataan menohok soal ucapan Ustaz Abdul Somad itu. Sebagian lain, memilih tak ambil pusing dengan isi ceramah tersebut. []

Baca juga:

Berita terkait
Pecatur Tobasa Bahagia Terima Betor dari Bupati
Atlet catur bahagia saat menerima bantuan becak bermotor (betor) dari Pemkab Toba Samosir
Pecatur Terbaik Tobasa, Andalkan Betor Untuk Hidup
Namanya sudah kesohor di kalangan para pecatur di Tobasa, Sumatera Utara. Tapi untuk hidup masih andalkan betor.
Atlet Catur Persembahkan Emas, Menpora Mendadak Jadi Tukang Pijat
Selain memijat Carsidi, Menpora Imam Nahrawi juga secara bercanda memijat pecatur Simanja Nasip Farta yang memenangkan medali emas di kelas PI perorangan dan beregu catur standar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.