Respons Percasi Pessel Soal Bermain Catur Haram

Ketua Persatuan Catur Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar Herizal Harpen menanggapi polemik permainan catur yang disebut-sebut haram oleh UAS.
Ilustrasi Catur. (Foto: Pixabay/stevepb)

Pesisir Selatan - Ketua Persatuan Catur Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) Herizal Harpen menanggapi polemik mengenai permainan catur yang disebut-sebut haram oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) 

 "Nah, saya rasa harus dipilah-pilah juga. Kalau itu profesional. Target yang dicapai jelas dan tidak ada unsur judi, mungkin itu tidak masalah," kata Herizal Harpen kepada Tagar, Sabtu 23 November 2019.

Kata dia, jika permainan catur itu banyak manfaatnya, tentu hal tersebut tidak bisa diharamkan dan bukan sekedar buang-buang waktu atau memiliki unsur judi. 

Dia menyayangkan dengan pernyataan UAS tersebut. Itu karena catur masuk dalam cabang yang dipertandingkan pada setiap event olahraga. Tak hanya tingkat daerah, tetapi juga untuk skala nasional maupun internasional.

dia (catur) dikategorikan sebagai olahraga asah otak

Catur bukan sekedar olahraga semata, tapi ada banyak filosofi yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah melatih kesabara dan itu sejalan dengan syariat Islam. Kemudian, melatih ketelitian mengambil kebijakan. 

Menurut dia, dalam permainan catur tidak boleh melakukan kesia-siaan yang berdampak pada kesesatan dan kebinasaan.

"Ya, dia (catur) dikategorikan sebagai olahraga asah otak. Bagi orang-orang yang pintar dan cerdas, dampaknya sangat terasa," ujar Herizal Harpen. 

Sebelumnya diberitakan oleh Tagar, nama Ustaz Abdul Somad alias UAS kembali diperbincangkan di jagat media sosial belakangan ini, usai mengisi tausiah integritas di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

Sejumlah warganet mengungkit video ceramah lama UAS soal haramnya permainan catur dan domino yang sempat viral di dunia maya itu.

Dalam video ceramah yang diunggah laman YouTube Tausiah Islami tersebut, UAS terlihat membacakan pertanyaan dalam sesi tanya jawab bersama jamaah pengajian.

Video lama itu diunggah tanggal 26 Juli 2017 dan itu kembali ramai menjadi perbincangan warganet, tidak lama usai UAS mengisi pengajian di gedung KPK pada Selasa, 19 November 2019.  

Di video tersebut ada salah satu pertanyaan yang muncul mengenai hukum bermain catur dan domino. Abdul Somad menanggapi bermain catur atau domino merupakan kegiatan mubazir waktu.

"Maaf ustaz, boleh enggak mau main domino, untuk mengisi (waktu) luang, biasanya saat (perayaan) 17 Agustus," kata UAS membacakan pertanyaan dalam selembar kertas.

Sebelum mantap menjawab, Abdul Somad sudah menyangka bahwa rekaman video jawabannya bakal 'berbahaya' di masa yang akan datang.

"Ini, rekaman ini berbahaya ini. Dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, alasannya dua, pertama melalaikan salat, yang kedua menghilangkan waktu berhari-hari," ujar UAS. []

Baca juga:

Berita terkait
UAS Sebut Catur Haram, Begini Komentar Percasi Sumut
Terkait pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) bahwa olahraga catur adalah haram, memantik reaksi dari Ketua Percasi Sumatera Utara.
Pecatur Terbaik Tobasa, Andalkan Betor Untuk Hidup
Namanya sudah kesohor di kalangan para pecatur di Tobasa, Sumatera Utara. Tapi untuk hidup masih andalkan betor.
Pecatur Tobasa Bahagia Terima Betor dari Bupati
Atlet catur bahagia saat menerima bantuan becak bermotor (betor) dari Pemkab Toba Samosir