Santri Beri Dakwah Pelanggar yang Kena Razia di Bireuen

Unik, razia di sejumlah ruas jalan di Kota Bireuen melibatkan santri untuk berdoa dan berdakwah bagi pelanggar.
Para santri dari Dayah Mas Darrussa\\\'adah membantu polisi saat melakukan razia di kawasan kota Bireuen, Aceh. (Foto: Satlantas Polres Bireuen)

Bireuen - Ada yang menarik dari Operasi Zebra Rencong 2019 untuk tertib berlalu lintas yang digelar Polres Bireuen di sejumlah persimpangan jalan di kawasan kota Bireuen, Aceh. Polisi melakukan razia dengan mengajak ratusan santri. 

Ratusan Santriwan dan Santriwati, sebagian besar di antaranya memakai jubah putih, terlihat mendampingi polisi yang sedang melakukan razia. Ternyata, mereka tak sekadar mendampingi tetapi memberikan tausyiah kepada pelanggar lalu lintas. 

Para pelanggar yang terjaring razia kemudian diarahkan untuk menghadapi para santri. Mereka kemudian diberi dakwah dan tausyiah tentang pentingnya menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain dalam Islam.

Tidak hanya diberi tausyiah, ada santri yang duduk melingkari pelanggar. Mereka kemudian memanjatkan doa-doa secara langsung agar para pelanggar bisa tertib dan mengikuti aturan berlalu lintas saat berada di tempat umum

Terang saja kejadian unik ini, mencuri perhatian masyarakat Bireuen yang melintas. Sebagian dari mereka mengabadikan momen unik ini.

Kasatlantas Polres Bireuen Iptu Sandy Titah Nugraha mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Hari peringatan itu berkolaborasi dengan Operasi Zebra Rencong 2019.

“Tujuannya adalah pelanggar lalu lintas akan timbul rasa malu. Kami merasa perlu memberikan pendekatan secara Islami karena masyarakat Aceh kental dengan syariat Islam," kata Sandy kepada Tagar, Jumat 25 Oktober 2019. 

"Tak hanya itu, kegiatan itu memberi kesempatan kepada para santri untuk mengasah kemampuan diri mensyi'arkan agama Islam di depan umum,” ujarnya. 

Dalam razia, polisi melibatkan santri dari Dayah Mas Darrussa'adah Bireuen. Menurut Sandy sebanyak 473 santri yang terlibat bersama 46 personel polantas. Ini merupakan bentuk edukasi lalu lintas secara masif.

"Saya bangga dengan ratusan adik santri yang bersemangat memberikan tausyiah. Pelanggar lalu lintas mudah-mudahan bisa jera dan masyarakat Bireuen berubah menjadi lebih tertib dan maju," ujarnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Idham Azis Calon Kapolri yang Akan Berantas Radikalisme
Politikus PDi Perjuangan yakin Komjen Pol Idham Aziz sangat cocok untuk menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
Figur Ketua Umum Projo Budi Arie Sebelum Jadi Wamen
Dia mendampingi Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Legenda Berdarah Bungung Barania Bantaeng
Julukan Butta Toa untuk Kabupaten Bantaeng bukan isapan jempol belaka. Butta Toa dalam Bahasa Indonesia artinya tanah tua.