Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Wamendagri Minta Pemda Percepat Realisasi Anggaran

Wamendagri John Wempi Wetipo meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat realisasi belanja untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Wamendagri Minta Pemda Percepat Realisasi Anggaran. (Foto: Tagar/Kemendagri)

TAGAR.id, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat realisasi belanja untuk meningkatkan daya beli masyarakat. 

Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Gubernur Se-Sumatera Tahun 2022, di Pekanbaru Provinsi Riau, Kamis, 30 Juni 2022.

"Alokasi APBD tersebut merupakan jumlah yang sangat besar dan apabila jumlah tersebut berputar di dalam negeri, maka akan men-trigger ekonomi daerah serta membuka lapangan kerja yang banyak tanpa kita sadari," katanya.


Saya mewakili Mendagri RI meminta bantuan kepada para gubernur, para bupati untuk bekerja sama untuk merealisasikan APBD kita, sehingga ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat kita.


Sebagai gambaran, berdasarkan laporan dari 542 Pemda per 31 Desember 2021, realisasi belanja APBD provinsi dan kabupaten/kota Tahun Anggaran (TA) 2021 mencapai Rp 1.098,29 triliun atau 86,16 persen, dari total alokasi APBD secara nasional sebesar Rp 1.168,23 triliun.

"Saya mewakili Mendagri RI meminta bantuan kepada para gubernur, para bupati untuk bekerja sama untuk merealisasikan APBD kita, sehingga ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi rakyat kita," ujar Wempi.

Dalam kesempatan yang sama, Wamendagri menyampaikan beberapa hal penting lainnya yang perlu menjadi perhatian utama Pemda dalam mendukung berbagai prioritas pembangunan tahun 2023. 

Hal itu seperti pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan SPM. 

Selain itu, Pemda perlu memperhatikan prevalensi stunting, yang ditargetkan pada 2024 secara nasional di bawah 14 persen.

Selain itu, Pemda juga perlu memperhatikan upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem yang berfokus pada 3 hal, yakni mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi kantong kemiskinan. 

Perhatian lainnya juga perlu diberikan terhadap pengendalian harga dan ketersediaan pangan, dengan mengoptimalkan peran Satgas Ketahanan Pangan di daerah.

Kemudian, Pemda juga perlu mendukung langkah Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dengan mendorong produk-produk lokal dan unggulan daerah ke dalam e-Katalog Lokal dan Toko Daring. 

Upaya lainnya dengan mempercepat realisasi paling sedikit 40 persen dari nilai anggaran pada pengadaan barang/jasa pemerintah untuk penggunaan produk dalam negeri. 

Terakhir, Pemda perlu memperhatikan penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. []

Berita terkait
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.
Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Kemendagri Harap Jadi Contoh dan Memotivasi Daerah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Kemendagri Lakukan Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Penyaluran Bantuan Keuangan Partai Politik
Kemendagri melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) melakukan penandatanganan berita acara serah terima.