Risiko Berolahraga dalam Keadaan Perut Kosong

Meski menyehatkan, berolahraga dalam keadaan perut kosong ternyata tidak terlalu bermanfaat untuk tubuh. Berikut penjelasannya.
Ilustrasi Berolahraga. (Foto: Pixabay/StockSnap)

TAGAR.id, Jakarta - Berolahraga dalam keadaan perut  kosong ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh. Sebab, berolahraga dalam keadaan perut kosong bisa membuat seseorang membakar kadar kalori yang tidak sedikit.

Dikutip dari Mindbodygreen, para ahli kesehatan mengatakan ketika berolahraga dalam kondisi perut kosong, membuat seseorang membakar kadar kalori yang tidak sedikit. Sehingga, orang tersebut bisa mengalami dorongan untuk makan seusai proses latihan yang intens. Akhirnya, dia mungkin akan mengonsumsi makanan yang penuh dengan kalori.

Membakar lemak tidak sama dengan kehilangan lemak tubuh.

Misalnya, seseorang saat berolahraga dalam keadaan puasa bisa membakar hingga 300 kalori lemak, namun saat selesai bisa mengonsumsi makanan hingga 800 kalori. Sehingga, tujuan melakukan latihan kardio saat puasa untuk menurunkan berat badan akan sia-sia.

Dilansir dari Medical Daily, penulis The Sports Nutrition Guidebook, Nancy Clark, mengatakan seseorang yang berolahraga sebaiknya memahami tujuannya terlebih dahulu. 

"Membakar lemak tidak sama dengan kehilangan lemak tubuh," kata Nancy Clark.

Clark mengakui tidak sedikit orang mempercayai bila fasted cardio atau berolahraga saat perut kosong bisa membantu mengurangi lemak tubuh secara efisien. Namun, sebenarnya kondisi tersebut tidak terjadi pada kebanyakan kasus.

Kadar insulin yang rendah dan kadar testosteron yang tinggi memang bisa membantu membakar lemak padat. Sehingga, Clark menganggap inilah yang menyebabkan atlet melakukan fasted cardio beberapa kali dalam seminggu.

Ahli fisiologi olahraga John Ivy mengatakan latihan kardio saat perut dalam keadaan kosong memang memiliki keuntungan. Sebab, cara ini berhubungan dengan perubahan hormon yang bisa terjadi pada jam-jam awal hari tersebut.

Para ahli juga mencatat jika cardio puasa bisa dilakukan bagi yang benar-benar ingin membakar lemak dan menurunkan berat badan. Namun, cara ini tidak lebih efektif dibandingkan berolahraga setelah perut terisi makanan.

Meski kedua cara ini bisa membuat berat badan turun dalam jumlah yang sama, para ahli tetap menyarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum berolahraga. Ini karena perut kosong bisa menyebabkan masalah konsentrasi karena otak kekurangan energi, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau cedera. []

Baca Juga:

Berita terkait
Risiko Pinjam Korek Api di Tengah Pandemi Corona
Saling meminjamkan korek api ternyata menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus Corona. Ini penjelasannya.
Risiko Menurunkan Masker ke Dagu Selama Corona
Tak sedikit orang yang masih salah menggunakan masker seperti menurunkannya ke dagu. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
7 Syarat Olahraga untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
Ketika berolahraga penting untuk memperhatikan beberapa syarat agar hasilnya lebih optimal. Dengan begitu, kesehatan tubuh tetap terjaga.
0
Tanda-tanda Obesitas, Risiko dan Cara Menanganinya
Obesitas adalah kondisi medis yang terjadi ketika seseorang memiliki berlebihan lemak tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.