TAGAR.id, Jakarta - Esports, atau olahraga elektronik, telah berkembang menjadi fenomena global yang melibatkan jutaan pemain dan penggemar di seluruh dunia. Dari awal yang sederhana di era 1970-an hingga menjadi industri bernilai miliaran dolar saat ini, esports memiliki perjalanan panjang yang penuh dengan sejarah menarik. Dilansir dari situs perenasi, berikut adalah ulasan lengkap tentang bagaimana esports dimulai, berkembang, dan akhirnya diakui sebagai salah satu cabang olahraga resmi.
Awal Mula Esports: Turnamen dan Game Pertama
Esports dimulai pada tahun 1972, ketika Universitas Stanford mengadakan turnamen video game pertama di dunia. Turnamen tersebut mempertemukan para mahasiswa untuk bermain game Spacewar, sebuah permainan simulasi pertempuran luar angkasa yang diciptakan pada tahun 1962 oleh Steve Russell. Pemenangnya menerima hadiah berupa langganan satu tahun majalah Rolling Stone, simbol sederhana dari awal kompetisi video game.
Kemudian, pada tahun 1980, perusahaan Atari menggelar turnamen besar bernama Space Invaders Championship, yang diikuti lebih dari 10.000 peserta dari seluruh Amerika Serikat. Acara ini menandai titik penting dalam sejarah esports, karena berhasil menarik perhatian publik dan membuktikan bahwa video game bisa menjadi aktivitas kompetitif.
1990-an: Lahirnya Kompetisi Global dan Game Multiplayer Online
Perkembangan teknologi pada era 1990-an, terutama internet, membawa esports ke level berikutnya. Pada masa ini, beberapa game legendaris menjadi dasar dari turnamen kompetitif, seperti:
- Doom (1993): Salah satu game FPS pertama yang memungkinkan pemain bertanding melalui jaringan lokal (LAN).
- Quake (1996): Game ini melahirkan kompetisi besar pertama di dunia, yaitu Red Annihilation Tournament pada tahun 1997, dengan hadiah utama berupa mobil Ferrari milik desainer game John Carmack.
- StarCraft (1998): Game strategi real-time ini menjadi sangat populer di Korea Selatan, membuka jalan bagi negara tersebut untuk menjadi pusat esports dunia.
Di era ini pula muncul organisasi seperti Cyberathlete Professional League (CPL) pada tahun 1997, yang menjadi salah satu turnamen esports profesional pertama.
2000-an: Esports Menjadi Industri Serius
Pada awal 2000-an, esports berkembang pesat dengan hadirnya turnamen berskala internasional seperti World Cyber Games (WCG), Electronic Sports World Cup (ESWC), dan Major League Gaming (MLG). Turnamen-turnamen ini menawarkan hadiah yang signifikan, menarik perhatian para pemain profesional dari berbagai negara.
Beberapa game yang menjadi pilar utama esports di era ini adalah:
- Counter-Strike (1999): Game FPS yang sangat populer di kalangan komunitas gaming.
- Warcraft III (2002): Game strategi yang memperkenalkan elemen kompetitif baru.
- Defense of the Ancients (DotA, 2003): Mod dari Warcraft III yang menjadi cikal bakal genre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena).
Pada saat yang sama, Korea Selatan menjadi negara pelopor esports dengan mendirikan liga profesional untuk game StarCraft dan Warcraft III. Siaran pertandingan esports mulai ditayangkan di televisi lokal, menjadikannya hiburan mainstream.
2010-an: Lahirnya Era Esports Modern
Memasuki dekade 2010-an, esports menjadi fenomena global dengan turnamen yang lebih besar, hadiah yang lebih tinggi, dan penggemar yang terus bertambah. Game-game seperti League of Legends (2011), Dota 2 (2013), dan Counter-Strike: Global Offensive (2012) mendominasi dunia esports dengan jutaan pemain aktif.
Tahun 2011 menandai dimulainya The International, turnamen tahunan Dota 2 dengan hadiah yang terus meningkat. Pada tahun 2021, total hadiah The International mencapai lebih dari $40 juta, menjadikannya turnamen esports dengan hadiah terbesar sepanjang sejarah.
Selain itu, platform streaming seperti Twitch dan YouTube Gaming memperluas jangkauan esports, memungkinkan penggemar di seluruh dunia untuk menonton pertandingan secara langsung.
Esports sebagai Cabang Olahraga Resmi
Esports mulai diakui sebagai cabang olahraga resmi pada akhir 2010-an. Beberapa momen penting dalam perjalanan ini adalah:
- Asian Games 2018: Esports pertama kali dipertandingkan sebagai cabang ekshibisi, dengan game seperti Arena of Valor, League of Legends, dan StarCraft II.
- SEA Games 2019: Esports resmi menjadi salah satu cabang olahraga dengan medali, menandai langkah besar dalam pengakuan esports di tingkat internasional.
- Olimpiade Esports 2023: Digelar sebagai bagian dari inisiatif Komite Olimpiade Internasional untuk menjangkau generasi muda.
Selain itu, beberapa negara, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Cina, kini mengakui pemain esports profesional setara dengan atlet olahraga konvensional.
Masa Depan Esports
Dengan terus berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya dukungan dari pemerintah serta sponsor, masa depan esports terlihat cerah. Beberapa tren yang diprediksi akan mendominasi adalah:
- Peningkatan penggunaan teknologi VR dan AR dalam esports.
- Lebih banyak turnamen global dengan kolaborasi lintas game.
- Pengakuan esports di lebih banyak ajang olahraga internasional, termasuk kemungkinan masuknya ke Olimpiade sebagai cabang olahraga resmi.
Kesimpulan
Dari turnamen sederhana di tahun 1972 hingga menjadi fenomena global di era modern, esports telah membuktikan bahwa video game bukan hanya hiburan semata, tetapi juga platform kompetitif yang mampu menyatukan berbagai kalangan. Dengan semakin berkembangnya industri ini, esports tidak hanya menjadi bagian dari budaya populer, tetapi juga menjadi salah satu simbol kemajuan olahraga di abad ke-21. []