TAGAR.id, Jakarta - Jika bicara mengenai makanan khas Jepang, sudah pasti sushi yang akan terbayang, karena memang, sushi identik sekali dengan Negeri Sakura tersebut. Selain sushi, mungkin ramen bisa menjadi kuliner berikutnya yang identik dengan Jepang.
Tapi ternyata, ramen yang sering diidentikkan dengan mie khas Jepang ini, ternyata bukan asli dari Jepang, melainkan mie peranakan dari kuliner China di Jepang.
Baca Juga
Mengenal Black Ramen, Kuliner Khas Kota Toyama Jepang
Lamian (baca: lamyen) merupakan pelafalan asli dari ramen. Lamian itu sendiri, menurut dialek Hokkian, berarti mi yang direnggangkan.
Popularitas ramen di Jepang melejit pada awal abad ke-20. Hal ini dikarenakan laju industrialis yang terus meningkat dengan dibarengi mekanisasi demi efisiensi waktu.
Di masa ini juga, Jepang mulai menginvasi dan menguasai China. Sehingga terjadilah pertemuan kedua bangsa, termasuk bidang kuliner yang tak bisa dielak.
Semakin ke sini, ramenpun semakin digemari. Bahkan kepopulerannya mengalahkan soba dan udon yang notabene mie asli Jepang. Ramen dianggap lebih sehat dibanding dua mie tradisional tersebut karena lebih sedikit mengandung minyak dan lemak.
Akan tetapi, pada masa Perang Dunia II, peredaran ramen sempat memudar, sebelum Nissin menemukan ramen instan yang praktis dibawa ke mana-mana di tahun 1958. []
Baca Juga
Kemiripan Kuliner Jepang dan Kuliner Indonesia