Polisi Periksa Anggota DPRD, Provokator Turunkan Jokowi

Politikus Gerindra ini diperiksa karena videonya viral beredar, terkait dugaan memprovokasi mahasiswa untuk menurunkan Jokowi.
Anggota DPRD Sumatera Barat, Hidayat. (Foto: Tagar/Rina Akmal)

Padang- Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) memeriksa anggota DPRD Sumbar Hidayat. Politikus Gerindra ini diperiksa karena videonya viral beredar, terkait dugaan memprovokasi mahasiswa untuk menurunkan Jokowi.

Pemeriksaan dilakukan setelah kepolisian melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan, untuk mengklarifikasi perihal video viralnya tersebut.

Hidayat diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar, Kombes Pol Onny Trimurti Nugroho mengatakan, dari keterangan sejumlah mahasiswa yang sebelumnya telah ditetapkan tersangka, memang ada upaya provokasi.

"Untuk sementara, kami memanggil yang bersangkutan ini karena ada beberapa komentar dari yang bersangkutan yang bisa saja provokatif. Dan itu memang terbukti," kata Onny, Senin 30 September 2019 di Mapolda Sumbar.

Bukti upaya yang mengarah provokatif itu, kata Onny, adanya suatu perbuatan perusakan kantor DPRD Sumbar oleh mahasiswa hingga penurunan foto Presiden Jokowi. Ia mengatakan, untuk masalah pemeriksaan lebih detail pihaknya masih mendalami persoalan ini.

Permintaan maaf ya wajar-wajar saja, orang bersalah. Tapi soal aspek hukum tetap kita dalami

"Makanya kami kaitkan. Karena beberapa keterangan yang kita ambil dari beberapa tersangka (mahasiswa) ada beberapa provokasi yang istilahnya berpengaruh terhadap mereka (ricuh)," jelas dia.

Terkait hak imunitas seorang anggota dewan, Onny tidak mempermasalahkan dan pihaknya menghormati hal tersebut. Meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf proses penyelidikan tetap berlanjut.

"Tergantung aspek hukum yang disampaikan dia (Hidayat). Kalau dia punya imunitas terhadap itu tidak masalah. Kita hanya ambil aspek-aspek yang masalah unsur hukum yang memenuhi terhadap terduga," kata dia.

"Permintaan maaf ya wajar-wajar saja, orang bersalah. Tapi soal aspek hukum tetap kita dalami ada yang mengarah kepada adanya dampak perbuatan yang dilakukan mahasiswa," sambung Onny.

Sementara itu, Hidayat mengaku pemeriksaan dirinya adalah bentuk tindakan kooperatif kepada pihak kepolisian. Ia mengakui pemeriksaan setelah menerima surat panggilan dari kepolisian.

"Saya hanya menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi. Dan di video itu tidak seutuhnya," kata dia usai pemeriksaan.

Diketahui, dari video yang tengah viral beredar, Hidayat menantang mahasiswa memasukkan rekomendasi turunkan Jokowi dalam salah satu tuntutan mereka dalam audiensi di gedung DPRD Sumbar, Rabu 25 September 2019 lalu.

"Kami bukan pembuat undang-undang adik-adik. Itu kerjaannya DPR. Kalau mau gampang, buat rekomendasi hari ini, turunkan Presiden Jokowi, berani nggak?" tanya Hidayat kepada perwakilan mahasiswa.[]

Berita terkait
Provokasi Pendemo Turunkan Jokowi, Dewan Ini Minta Maaf
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Barat, Hidayat SS meminta maaf pada Presiden RI Jokowi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
KPAI: Anak Sekolah Jangan Terprovokasi Aksi Mujahid 212
KPAI tidak ingin pelajar terprovokasi narasi jihad dalam ajakan demonstrasi seperti Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Jakarta, 28 September 2019.
Bamsoet: Mahasiswa Jangan Termakan Provokasi
Ketua DPR RI Bamsoet meminta mahasiswa tidak termakan provokasi dalam melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR, Sen
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.