Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta mahasiswa tidak termakan provokasi dalam melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa, 24 Januari 2019.
Ia menyatakan pihaknya tak melarang adanya demo, namun mengantisipasi adanya hasutan dari pihak luar yang berbeda kepentingan.
Aparat keamanan untuk menangani ini dengan bijaksana, jangan sampai ada mahasiswa yang jadi korban, karena sesungguhnya mereka yang datang ke DPR ini hanya menyampaikan aspirasi.
"Saya minta juga kepada mahasiswa jangan sampai terprovokasi, jangan sampai terpancing dengan hasutan-hasutan yang tidak benar," ucap Bamsoet di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 September 2019. .
Dia menegaskan aparat keamanan untuk tidak melakukan kekerasan kepada para pendemo. "Saya tetap berharap pada aparat keamanan untuk menangani ini dengan bijaksana, jangan sampai ada mahasiswa yang jadi korban, karena sesungguhnya mereka yang datang ke DPR ini hanya menyampaikan aspirasi," ujarnya.
Dia mengungkapkan kepada mahasiswa yang menggelar demo untuk bersikap tidak anarkis terkait penyampaian aspirasinya, karena pihaknya juga akan mendengar segala keluhan dari mereka.
"Saya minta tolong kepada mahasiswa, sebaiknya sudah cukup penyampaian aspirasi kepada kami, kembali ke rumah masing-masing karena kami sudah memenuhi tuntutan dan aspirasi yang disampaikan adik-adik mahasiswa, yaitu menunda KUHP, RUU PAS, sebagaimana yang disampaikan kepada kami DPR," tuturnya.
Seperti diketahui, unjuk rasa para mahasiswa dari sejumlah universitas di depan Gedung DPR Jakarta diwarnai aksi merobohkan gerbang Kompleks Parlemen Senayan.
Mahasiswa merobohkan gerbang pintu bagian sayap kanan Gedung DPR Senayan pada Selasa sore, 24 September 2019.
Pantauan Tagar, di pintu utama sejumlah mahasiswa merangsek masuk dengan menaiki pintu gerbang utama Gedung DPR. Kepolisian menghentikan mahasiswa yang mencoba masuk dengan menyemprotkan water canon.
Sedangkan, mahasiswa yang mencoba masuk dari gerbang sayap kanan yang telah dirusak dipukul mundur aparat kepolisian dengan tembakan gas air mata. Di lokasi yang sama, mobil water canon milik kepolisian yang diparkir di luar gerbang DPR dirusak mahasiswa.[]
Baca juga:
- Polisi Pukul Jurnalis Saat Liput Demo di Makassar
- Bamsoet Akui RUU KUHP Mengandung Berbagai Kekurangan