Pandeglang - Seorang penjaga masjid atau marbot di Masjid Jami Kuranten, Kampung Kuranten, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, jadi korban pembacokan, Jumat 29 November 2019. Ia dibacok tukang ojek gara-gara menolak keinginan mandi di kamar mandi masjid.
Korban diketahui bernama Rohin 36 tahun, warga Kampung Sumur Cipacung, Desa Saruni, Majasari. Sedangkan pelaku pembacokan adalah Suh 50 tahun, tetangga desa korban. Akibat aksi bar-bar tersebut, Rohin harus mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Informasi yang dikumpulkan Tagar, peristiwa penganiayaan berat tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, jelang pelaksanaan ibadah salat Jumat. Suh datang dengan maksud menumpang mandi di masjid. Ternyata pintu kamar mandi tertutup dan terkunci.
Pria tersebut lantas menemui Rohin dan mengutarakan keinginannya. Karena kondisi masjid sedang kekurangan air korban menolak. Alasannya, air akan digunakan untuk keperluan wudu warga yang hendak menunaikan ibadah Jumat.
Terjadi perdebatan di antara keduanya. Jengkel, Suh mengambil golok di motor yang diparkir di depan masjid. Ia balik dan langsung mengayunkan golok ke arah Rohin.
Jadi motifnya kesal karena pintu kamar mandi dikunci.
Kaget dan tak menyangka, Suh berbuat nekat. Rohin hanya bisa menghindar ketika dihujani sabetan golok. Ia dibuat tak berdaya dengan serangan mendadak itu. Hingga akhirnya sang marbot jatuh bersimbah darah dengan sejumlah luka di bagian kepala dan wajah.
Pelaku langsung pergi meninggalkan korban yang tergeletak sembari menahan sakit. Sejumlah warga langsung membawanya ke RSUD Berkah Pandeglang guna mendapat pertolongan medis. Kasus itu selanjutnya dilaporkan ke Mapolres Pandeglang.
Tidak berapa lama, petugas reserse Pandeglang datang ke lokasi kejadian. Berbekal keterangan sejumlah saksi, petugas bergerak mencari keberadaan Suh. Pria tersebut berhasil diringkus di rumahnya sesaat sebelum kabur.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pandeglang AKP Ambarita membenarkan peristiwa tersebut. Pada saat ditangkap, Suh sudah persiapan untuk kabur meninggalkan kampung.
"Pelaku berhasil kami amankan di rumahnya sekitar satu jam setelah kejadian. Saat kami tangkap, pelaku terlihat akan melarikan diri," kata Ambarita.
Terkait motif dibalik penganiayaan, lanjut dia, pelaku kesal karena pintu kamar mandi dikunci dan tidak diizinkan menumpang mandi di kamar mandi masjid. Karena korban menyatakan masjid sedang kekurangan air, sementara waktu salat Jumat sudah dekat.
"Jadi motifnya kesal karena pintu kamar mandi dikunci. Tapi akan kami kembangkan lagi. Untuk barang bukti yang sudah kita amankan yaitu sebilah golok beserta sarung yg dibungkus dengan kain corak warna hitam putih," tutup polisi dengan pangkat tiga balok di pundak itu. []
Baca juga:
- Misteri Makam Keramat Syeh Rako di Pandeglang Banten
- Otak-Otak dan Empat Camilan Khas Pandeglang
- Vokalis Jamrud Krisyanto, Calon Bupati Pandeglang