Penampakan Dukun Jawara Debus Ikut Demo UU Cipta Kerja

Omnibus Law ditolak, dukun bertindak. Sebuah anekdot yang cocok untuk menggambarkan sosok Zaini, dukun jawara debus yang menolak UU Cipta Kerja.
Pria yang mengaku paranormal dari Banten turut berunjuk rasa di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020. (Foto: Tagar/CNN Indonesia)

Jakarta -  Omnibus Law ditolak, dukun bertindak. Sebuah anekdot yang cocok untuk menggambarkan sosok jawara yang satu ini. Namanya Zaini, 72 tahun, pria berpakaian serba hitam yang mengaku berangkat dari Lebak, Banten menuju Jakarta untuk ikut berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.  

Pada pakaian yang dikenakan Zaini, tertulis Jawara Guru Besar Debus di dada sebelah kiri. Kain penutup kepala berwarna hitam menyelimuti rambutnya yang terurai panjang di bagian belakang. Kumisnya yang lebat, tampak sudah memutih kecoklatan. 

Sambil bersandar di sepeda tua yang ia kayuh dari kampung halaman ke Ibu Kota, Zaini dengan seksama mendengarkan orasi. Sesekali jari jemarinya diayunkan menghisap rokok diantara kerumunan massa aksi yang didominasi ormas Islam seperti FPI, GNPF Ulama, HRS Center dan PA 212.

"Saya enggak terlalu paham undang-undang, tapi saya ngerasa hidup makin susah, makan saja susah," kata Zaini di kawasan Patung Kuda, Selasa, 13 Oktober 2020.

Zaini juga mengaku banyak orang memintanya untuk menyantet anggota DPR yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Namun, dia enggan menuruti permintaan itu. Baginya, lebih baik turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.

"Banyak yang minta, tapi saya enggak jawab. Saya turun saja ke Jakarta," ujarnya dilansir CNNIndonesia.com.

Paranormal itu mengaku diajak seorang teman yang tinggal di Jakarta untuk ikut demonstrasi. Ia pun tertarik untuk ikut meramaikan. Saking semangatnya, Zaini rela datang jauh-jauh dengan sepeda tuanya. Ia berangkat sejak Senin 12 Oktober 2020 malam.

"Lima menit sekali berhenti, lumayan subuh tadi sampai Jakarta, tapi nanti kayaknya nginep di rumah teman dulu," ujar Zaini.

Aksi Demo ala DukunAksi demo pelajar dan mahasiswa di Banyuwangi menyuguhkan teatrikal ala dukun santet. (Foto: Tagar/istimewa)

Di sudut lain bumi pertiwi, ratusan pelajar dan mahasiswa di Banyuwangi, ikut meramaikan aksi demo menolak pengesahan UU Cipta Kerja di Gedung DPRD setempat. Salah satu pendemo bergaya menjadi dukun santet, lengkap dengan dupa dan menyan yang dibakar, ikut turun di lapangan.

Aksi dukun santet di aksi demo yang berlangsung Senin, 12 Oktober 2020 tersebut sempat membuat massa berkumpul. Mereka meminta dukun untuk mengirimkan ilmu santet kepada para anggota dewan yang berkhianat kepada rakyat.

"Kirimkan pasir dan batu ke perut anggota dewan yang setuju dengan Ombibus Law," ujar salah satu pedemo, dikutip Detik.com.

Dalam aksinya para pelajar kompak menggunakan baju dan jaket berwarna hitam dan tidak segan membentangkan spanduk bertuliskan "Santet Harga Surya 12 Dukun Banyuwangi".[]

Berita terkait
Denny Siregar Sindir Proposal Buzzer Omnibus Law, Harganya?
Denny Siregar menyoroti langkah pemerintahan Jokowi yang terkesan menyewa para buzzer untuk mempopulerkan Omnibus Law.
PA 212 Sumbar Ikuti ANAK NKRI Tolak UU Cilaka, Berapa Orang?
Ormas Islam di Sumatera Barat, diprediksi bakal meramaikan aksi unjuk rasa Tolak Omnibus Law UU Cilaka di Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020.
Alasan Ormas Islam Bukittinggi Tak Ikut Demo UU Cipta Kerja
Sejumlah Ormas Islam di Bukittinggi tidak akan mengikuti undangan unjuk rasa nasional penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja edisi 1310 di Jakarta.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.