TAGAR.id, Jakarta - Sebagian besar masyarakat Indonesia menderita penyakit mata yang dikenal sebagai katarak. Sebenarnya, jumlah orang yang menderita katarak di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara dan ketiga tertinggi di dunia. Bahkan menurut data survei, setidaknya 1,5 persen orang Indonesia mengalami kebutaan.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Blora dengan alamat website idikabblora.org merupakan cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Organisasi ini membantu perkembangan profesi kedokteran, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dan mendidik masyarakat tentang kesehatan. IDI Kabupaten Blora secara teratur mengadakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis yang mencakup pengobatan pasien penyakit kandungan dan USG untuk ibu hamil.
Pada saat ini, IDI Kabupaten Blora mengadakan edukasi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya dari penyakit katarak serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja ciri-ciri seseorang menderita penyakit katarak?
Dilansir dari laman https://idikabblora.org, berbagai gejala yang muncul bersamaan dengan perkembangan penyakit katarak dapat menjadi cara untuk mengidentifikasi seseorang yang menderita penyakit ini. Beberapa tanda utama katarak adalah sebagai berikut:
1. Penglihatan yang buram
Penglihatan yang semakin buram, seperti melihat melalui kaca yang berkabut, terjadi karena penggumpalan protein di lensa mata penderita katarak.
2. Mata sensitif terhadap adanya cahaya
Penyakit katarak sering menyebabkan silau atau ketidaknyamanan saat melihat sumber cahaya, seperti lampu dalam ruangan atau sinar matahari langsung.
3. Penglihatan terlihat ganda
Penyakit katarak dapat mempengaruhi lensa dapat menyebabkan penglihatan ganda, di mana objek terlihat ganda meskipun hanya satu mata yang terbuka.
4. Kesulitan melihat saat malam hari
Penderita katarak mungkin mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas di malam hari, mirip dengan penderita rabun senja.
5. Warna objek terlihat pudar
Objek mungkin tampak kehilangan kecerahan dan warna, seringkali terlihat lebih kuning atau kecoklatan, membuat sulit untuk membedakan antara warna tertentu.
Apa saja jenis obat yang bisa dikonsumsi bagi penderita penyakit mata katarak?
Untuk mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit, penderita katarak dapat menggunakan beberapa obat, tetapi operasi kecil pada mata adalah metode yang paling cepat. IDI menyarankan beberapa obat untuk mengobati katarak meliputi:
1. Obat Lanosterol
Penelitian menunjukkan bahwa obat tetes mata lanosterol dapat meningkatkan kejernihan lensa mata karena senyawa sterol ini diyakini dapat meluruhkan gumpalan protein yang menyebabkan katarak pada lensa mata.
- Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Mata Katarak
2. Obat N-acetylcarnosine (NAC)
NAC adalah obat tetes mata yang mengandung protein L-carnosine, yang berfungsi sebagai antioksidan. Menurut beberapa penelitian, NAC memiliki kemampuan untuk menghentikan proses penggumpalan protein di lensa mata.
3. Obat Atropin
Tetes atropin adalah obat tetes yang digunakan sebelum operasi katarak untuk meminimalkan sindrom iris floppy pada pasien yang mengonsumsi Flomax untuk prostatisme.
Operasi katarak masih merupakan pengobatan paling efektif untuk katarak. Meskipun ada beberapa obat yang dapat memperlambat perkembangan atau mengurangi gejalanya. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. []