Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto yang mengenakan kemeja putih disertai jas hitam datang ke gedung merah putih KPK sekitar pukul 09.30 WIB, Rabu, 26 Februari 2020.
Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR 2019-2024 yang melibatkan eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Dalam agendanya, KPK juga memanggil Nurhasan, penjaga kantor Hasto yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka yang sama.
"Terima kasih hari ini saya datang memenuhi panggilan undangan dari penyidik KPK bersifat rahasia untuk menjadi saksi,” kata Hasto sebelum memasuki KPK, Rabu, 26 Februari 2020.
Tanpa kecuali saya hadir penuhi undangan tersebut dan akan berikan keterangan sebaik-baiknya
Selain itu, Hasto mengatakan sebagai warga negara yang baik dia akan bersikap kooperatif terhadap proses hukum yang dilaksanakan KPK. Dia berjanji akan memberi keterangan yang diperlukan oleh lembaga antirasuah tersebut.
“Dan sebagai warga negara yang menjunjung tinggi hukum dan wajib laksanakan hukum tanpa kecuali saya hadir penuhi undangan tersebut dan akan berikan keterangan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat orang tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar pada Rabu, 8 Januari 2020.
Mereka adalah Wahyu Setiawan, dan orang kepercayaannya eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Agustiano Tio Fridelina, calon legislatif PDIP Harus Masiku, dan Saeful.
"KPK sangat menyesalkan dengan adanya hadiah atau janji oleh salah satu komisioner KPU terkait dengan proses penetapan pergantian antar waktu anggota DPR RI," kata pimpinan KPK, Lily Pintauli Siregar, di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020.
Selain itu, Lily mengatakan ada 4 orang lain yang telah diamankan KPK di tiga tempat berbeda, yakni Jakarta, Depok, dan Banyumas. Mereka Doni (seorang advokat), Rahmat Tonidaya (asisten Wahyu), Ika Indayani (keluarga Wahyu), Wahyu Budiyani (keluarga Wahyu), dan Ilham (sopir Wahyu). []