Jakarta - Pendakwah Felix Siauw meminta masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan social distancing, guna mencegah melonjaknya jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Dia berpandangan dengan bertambahnya jumlah pasien corona secara masif, akan berimbas pada fasilitas dan tenaga medis yang tersedia di tiap rumah sakit. Hal di mana jumlahnya tidak setimpal dengan banyaknya korban.
Ya hitung saja sendiri di daerahmu, kamu yakin rumah sakit (RS) yang segitu-gitunya bisa nampung kalau ada ratusan yang sakit bareng? Belum lagi fasilitasnya?
Baca juga: Felix Siauw Tanggapi Imbauan Salat di Rumah
"Inilah kenapa harus #socialdistancing, hindari kerumunan. Karena ketika kita berkerumun, ada potensi kita tertular atau kita yang nularin, jadinya sakit bareng-bareng," tulis Felix dalam unggahnya di akun Instagram @felixsiauw.
Felix menilai jumlah pasien baru penderita Covid-19 per hari kian menambah beban tenaga medis. Pasalnya, jumlah pasien tiap harinya semakin membeludak.
"Bagaimana kalau yang sakit 2.000 pasien? Enggak masalah juga kalau mereka sakitnya gantian, yang masalah adalah kalau mereka sakitnya bareng-barengan," katanya.
Pasien yang sakit secara serentak, menurutnya, membuat tenaga kesehatan di rumah sakit tak akan mampu bekerja secara maksimal.
"Bahkan masuk RS saja enggak dapet tempat. Kalau mati? Ya itu juga ajalnya, tapi ikhtiarnya belum maksimal," ujarnya.
Untuk itu, Felix meminta masyarakat sebisa mungkin menjaga kesehatannya dengan baik, salah satunya dengan cara menerapkan social distancing.
Baca juga: Kontroversi Felix Siauw-Sinta Nuriyah tentang Jilbab
Sebab, fasilitas kesehatan di Indonesia, dia lihat masih belum mumpuni untuk menampung pasien dalam jumlah besar.
"Ya hitung saja sendiri di daerahmu, kamu yakin rumah sakit (RS) yang segitu-gitunya bisa nampung kalau ada ratusan yang sakit bareng? Belum lagi fasilitasnya? Ventilator? Dokter? Cukup?" ucapnya.
Dalam postingan tersebut dia juga menyinggung Italia dengan fasilitas kesehatan yang jauh di atas Indonesia saja masih kewalahan terhadap jumlah pasien yang hingga saat ini mencapai 59.138 kasus dengan persentase kematian 9,26 persen.
"Ini yang diremehkan sama warga Italia dan Indonesia, yang saing-saingan dalam persentase tertinggi pasien Covid-19 yang meninggal, nggak ada cukup fasilitas RS buat pasien," ujar Felix Siauw. []